Ini Pesan Mendiang KH Makhtum Hanan sebelum Wafat
CIREBON - Sebelum wafat, KH Makhtum Hannan meninggalkan pesan buat keluarganya. Pengasuh Pondok Pesantren Masyariqul Anwar itu menitipkan pesan agar tetap menjaga pendidikan dan pesantren. Hal itu diungkapkan KH Zamzami Amin, saah satu keponakan almarhum. Menurut Zamzami, almarhum menyampaikan pesan itu saat kondisi kesehatannya sudah lemah. \"Pada waktu sakit sering kali berbicara kepada saya, bahkan sampai sebelum meninggal, beliau berpesan tentang di mana dia akan dimakamkan,\" kata Zamzami. Kata Zamzami, almarhum menitipkan masyarakat Babakan Ciwaringin dan sekitarnya agar sejahtera. Bahkan almarhum saat menyampaikan pesan itu sambil menangis karena daya tahan tubuhnya yang sudah tidak kuat lagi. Tidak hanya pondok pesantren, pendidikan serta kesejahteraan warga sekitar Babakan Ciwaringin, KH Makhtum juga masih memikirkan negara Indonesia. Semua pesan almarhum yang disampaikan kepada dirinya itu terus berulang. \"Beliau juga sambil menangis berbicara kepada saya. Bahwa barangkali beliau sudah tidak ada di dunia ini beliau menitipkan negara supaya tetap kondusif,\" ujar Zamzami. Seperti diketahui, KH Makhtum Hannan merupakan salah satu ulama kharismatik Indonesia. KH MAkhtum masuk jajaran struktur tertinggi dalam organisasi PBNU. Kh Makhtum merupakan 1 dari 9 ulama Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) yang diberikan mandat untuk memilih rais Syuriah PBNU saat Muktamar Jombang tahun lalu. KH Makhtum meninggal di usia 78 tahun. Almarhum meninggalkan meninggalkan istri Nyai Hj Aminah Makhtum dan anak-anaknya antara lain Ny Hj Ida Frida (istri KH Marzuki Ahal), KH Rahmat Jauhari, H Kholid, H Arsyad, dan Syahid. (cecep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: