Intan Aletrino Pilih Kerja Kantoran daripada Artis
MESKI jalannya sudah terbuka luas untuk masuk ke dunia hiburan tanah air, Intan Aletrino sepertinya belum mau sepenuhnya berprofesi sebagai artis. Buktinya, alih-alih langsung menerima tawaran sebagai artis, runner-up Putri Indonesia 2016 itu malah memilih kerja kantoran sebagai profesi utama. ”Saya ingin melanjutkan kuliah S2 lalu bekerja,” ujarnya mantap, saat ditemui di Jakarta Selatan, baru-baru ini. Menurutnya, bekal pendidikan S2-nya kelak bisa membantunya dalam dunia kerja. Sebenarnya, beberapa tawaran untuk terjun ke dunia hiburan sudah cukup banyak. Namun, wanita yang juga sempat meraih Top 10 Miss Supranational di Slovakia itu merasa dunia hiburan tidak akan mampu membawanya pada kehidupan mapan, kelak. Bahkan, sekadar tawaran akting dan presenter pun belum ada yang dia terima sampai sekarang. \"Sempat ada tawaran di bidang presenting dan film,” akunya. Menurut wanita berambut ikal itu, dunia hiburan nantinya hanya akan menjadi pilihan keduanya, setelah kerja kantoran. \"Saya nggak menutup diri di dunia hiburan. Tapi semua harus dipilah-pilah lagi,\" tukasnya. Intan berharap, kelak bisa menyeimbangkan antara kariernya di dunia kerja dengan dunia hiburan. Dia berharap bisa mengembangkan karir di dua bidang sekaligus, nantinya. Intan yang juga bergelar Putri Indonesia Pariwisata 2016 itu ternyata tertarik untuk melanjutkan pendidikannya di bidang hukum. \"Aku rencananya melanjutkan S2 hukum, lalu bekerja di ranah itu,” ungkapnya. Demi mewujudkan mimpinya itu, dara asal Padang, Sumatera Barat itu tengah memilih kampus mana yang akan dibidik untuk meneruskan langkah pendidikannya. Namun, dia memastikan akan mengambil kuliah S2 hukum di Indonesia. Pasalnya, Intan pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Masa kecil hingga remaja Intan dihabiskan di Belanda. \"Di Indonesia aja. Sebelumnya saya pernah sekolah di luar. Saya rasa nggak ada bedanya kalau sekolah di sini,\" tambah wanita blasteran Belanda dari sang ayah itu. Lebih lanjut alumni S1 Universitas Andalas, Padang itu merasa, belajar bisa dilakukan dimana saja. Bahkan, masa karantinanya juga dianggap sebagai kelas. ”Banyak pengalaman baru yang didapat. Misalnya tinggal di Baduy segala macam. Ini seperti S2 kehidupan,\" ungkapnya bijak. (anh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: