Pembangunan Bendungan Kali Mangsetan Belum Tuntas
INDRAMAYU - Petani di wilayah pesisir pantura Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu sempat semringah. Karena pembangunan Bendung Kali Mangsetan akhirnya direalisasikan Pemkab Indramayu. Namun, belum tuntasnya pembangunan bendung yang berlokasi di Blok Gombor Kelapa berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai itu membuat petani waswas. Karena jika tidak segera dirampungkan, fungsi Bendung Kali Mangsetan sebagai sumber pasokan air di musim kemarau sekaligus penahan agar air laut tidak akan masuk optimal. “Fungsi utamanyakan untuk menampung air di saat musim kemarau dan menahan air asin agar tidak bercampur. Jadi petani memohon agar Pemkab Indramayu dapat menuntaskan pembangunan Bendung Kali Mangsetan, supaya dapat berfungsi dengan baik,” kata Kuwu Sumuradem, Joni Handoko kepada Radar Indramayu. Dari pantauannya, pembangunan Bendung Kali Mangsetan saat ini baru mencapai sekitar 50 persen. Pembangunan baru difokuskan pada pembuatan tembok di tengah kali sepanjang sekitar 20 meter. Sementara tembok penahan tanggul di sisi kiri dan kanan belum dibuat. “Sekitar 50 persen lah. Tinggal tembok tanggul kiri dan kanan saja. Mudah-mudahan pembangunan kembali berlanjut,” harap dia. Seiring dengan pembangunan Bendung Kali Mangsetan, Pemdes Sumuradem juga melakukan pengurasan saluran, normalisasi sungai serta membangun TPT bronjong untuk menahan tanggul kali agar tidak longsor. Sebelumnya, Camat Sukra, Rory Firmansyah menjelaskan, keberadaan bendung Kali Mangsetan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengairi ratusan hektare lahan sawah. Terutama saat memasuki musim kemarau. Tidak hanya di Desa Sumuradem, air dari penambakan kali ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengairi ratusan hektare lahan pertanian di Desa Tegaltaman dan Sukra Wetan. Sejak lama pula, kali terpanjang di Desa Sumuradem itu belum dimanfaatkan secara maksimal. Setiap musim penghujan airnya dibiarkan mengalir begitu saja sampai ke laut. Sedangkan saat musim kemarau, air kali sering tercampur air laut, sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Dengan adanya dam atau bendungan, air tawar dari hulu bisa dibendung untuk keperluan air pertanian mengatasi kekeringan. ”Petani di tiga desa itu sudah biasa menyedot air dari Kali Mangsetan menggunakan mesin diesel. Tapi kalau memasuki kemarau, air asin naik bercampur dengan air tawar dari hulu. Jadi tak bisa untuk keperluan pertanian,” paparnya. Pembangunan Bendung Kali Mangsetan ini merupakan kepedulian Pemkab Indramayu dan sejalan dengan upaya pemerintah menggalakan swasembada pangan. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: