Tradisi Warga Tionghoa di Kelenteng Jelang Tahun Baru Imlek

Tradisi Warga Tionghoa di Kelenteng Jelang Tahun Baru Imlek

CIREBON - Seminggu menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, warga tionghoa melakukan tradisi bebersih kelenteng dan rupang. Hal itu seperti yang terlihat di Kelenteng Hok Keng Tong atau Vihara Dharma Suka Plered. Sejumlah warga dan pengurus membersihkan kelenteng dan juga mencuci rupang serta mengganti jubahnya. Ketua Yayasan Vihara Dharma Shuka Plered, Kusnadi Halim menyebutkan, tradisi bebersih kelenteng selalu ada. Setiap kelenteng memiliki tradisi bebersih masing-masing. Ada yang melakukannya seminggu sebelum Imlek. Kemudian ada juga yang melakukaanya enam hari sebelum Imlek. \"Tapi kebanyakan dilakukan seminggu sebelum Imlek,\" tutur Kusnadi kepada Radar Cirebon. Kusnadi mengatakan, tradisi bebersih kelenteng dan altar para dewa dilakukan lebih awal. Di mana warga dan pengurus membersihkan setiap sudut kelenteng. Setelah itu dilanjutkan dengan pencucian Kong Co atau rupang para dewa. Pencucian ini dilakukan dengan air hujan yang ditampung ke dalam ember tanpa mengenai genting. Tiap kelenteng punya tradisi masing-masing dalam pencucian rupang para dewa tersebut. Menurut Kusnadi, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, seminggu sebelum Imlek adalah waktu para dewa naik ke langit. Sehingga altar rupang dalam keadaan kosong. Saat itulah tradisi bebersih kelenteng dan pencucian rupang ini dilakukan. Selain itu, tradisi bebersih ini juga memiliki filosofi untuk membersihkan diri menghadapi tahun baru dengan harapan baru. Di tahun Imlek nanti warga Tionghoa berharap bisa mendapatkan hal yang lebih baik dari sebelumnya. \"Sebelum tradisi pencucian, umat ada yang sembahyang sebelum dewa naik ke langit,\" ucapnya. Pada tahun ini, Kusnadi mengatakan, kelentengnya tidak mengadakan acara yang meriah. Hanya umat di sekitar saja yang bersembahyang. Hal itu lantaran umat yang sudah semakin sedikit. \"Ada jemaah juga dari luar kota yabg sesekali berkunjung ke sini,\" kata Kusnadi. Kelenteng Hok Kek Tong sendiri memiliki sejarah yang panjang, dengan prediksi berdiri sudah 600 tahun lebih. Kelenteng ini kemudian dipugar dengan bangunan baru pada tahun 2014. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: