Jalan Nunuk-Sukamenak Rusak Parah, Usul Perbaikan Tak Pernah Direspons
MAJALENGKA - Jalan poros desa yang menghubungkan Desa Nunuk Baru Kecamatan Maja dengan Desa Sukamenak Kecamatan Bantarujeg sepanjang 3 kilometer kondisinya rusak parah. Bahkan, sepanjang jalan yang lebarnya hanya 2,5 meter itu nyaris seperti sungai kering dengan banyak batu-batuan. Pantauan Radar Majalengka, jalan dari arah Desa Cihaur Kecamatan Maja menuju Desa Nunuk Baru harus ditempuh dengan ekstra hati-hati. Terutama dari pertigaan Jalan Desa Sukamenak Kecamatan Bantarujeg hingga Desa Nunuk Baru. Selain jalan dipenuhi batu-batuan cukup besar dan jalan cukup sempit juga berkelok-kelok dan naik turun. Penuturan Ivan, warga Desa Nunuk Baru menyebutkan hanya jalur yang rusak parah tersebut akses jalan dari Maja menuju desanya yang telah berpuluh-puluh tahun kondisinya rusak parah dan belum diaspal. \"Bagi kami yang kerap melewati jalur yang berbatu dan naik turun ini sudah biasa sehingga tidak terlalu khawatir terpeleset. Tapi, bagi pengendara yang baru melintasi jalur ini, tentu akan merasa tersiksa karena jalan penuh bebatuan,\" ujar alumni SMK Wahana Bakti Majalengka kepada Radar, kemarin (20/1). Seorang anggota relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Indra Subana menyatakan prihatin dengan akses jalan menuju Desa Nunuk Baru tersebut. Menurutnya, akses dari Majalengka melewati Desa Cibodas kondisi jalan rusak parah. Begitu pula dari arah Desa Cihaur Maja, akses jalan ke desa terpencil tersebut memprihatinkan. \"Tidak terbayang bila ada warga yang sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit atau ada ibu-ibu yang akan melahirkan, dengan kondisi akses jalan yang terjal dan sempit,\" tutur warga Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka ini. Sementara itu, Kepala Desa Nunuk Baru, Nunu Sanusi menyatakan, jalan poros desa dari Desa Sukamenak Kecamatan Bantarujeg menuju Desa Nunuk Baru telah berkali-kali diusulkan untuk mendapatkan perbaikan kepada Pemkab Majalengka. Tapi hingga sekarang jalan tersebut belum tersentuh perbaikan dan kondisinya masih berbatu. (ara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: