Operasi Pasar Bulog dan TPID; Cabai Mahal, Tapi Tetap Pilih Beras

Operasi Pasar Bulog dan TPID; Cabai Mahal, Tapi Tetap Pilih Beras

Masyarakat cukup dibuat kelimpungan karena harga cabai varian rawit merah beberapa waktu lalu. Untungnya jenis cabai tersebut tidak banyak dikonsumsi, seperti halnya cabai rawit hijau atau cabai merah. Walau demikian, Bulog dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) untuk menekan harga cabai dan beberapa komoditas pokok lain. Pasar mingguan Bima pun jadi lapak OPM. Laporan: ITTA F LAILIYYAH, Cirebon OPM digelar memang untuk menekan harga cabai rawit merah yang tinggi, bahkan TPID sempat melakukan sidak ke beberapa pasar untuk mengecek langsung harga di tingkat pedagang retail. Kenyataannya saat OPM cabai merah rawit yang menjadi objek utama, kalah pamor dengan beras. Pengunjung lebih banyak menyerbu komoditas beras selama OPM berlangsung. Selain beras dan cabai juga tersedia minyak goreng serta gula. Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Titov Agus Sabilia mengatakan, harga cabai memang paling banyak dikeluhkan, namun pada praktiknya pengunjung terlihat kurang antusias membeli cabai yang saat sidak ada yang menembus hingga Rp200 ribu. Soal mengapa cabai kurang peminat, Titov tak berkomentar lebih banyak lagi. Terpenting masyarakat tahu mana komoditas yang memang benar-benar dibutuhkan. \"Kami tidak hanya membawa cabai saja tapi ada komoditas lain, jadi pengunjung bisa pilih sendiri,\" katanya pada Radar Cirebon, Minggu (22/1). Intinya, lanjut Titov, apa yang sudah digelar disambut baik oleh masyarakat. OPM Bulog bersama TPID Kota Cirebon hadir di lima titik, yakni 17 Januari di Kelurahan Drajat, 18 Januari di Kelurahan Argasunya, 19 Januari di Kelurahan Lemahwungkuk, 20 Januari di Kelurahan Karyamulya dan terakhir di Kompleks Stadion Bima. Untuk lima titik OPM Bulog menyediakan 4 ton beras, 10 kg gula, 3.600 liter minyak goreng dan cabe 25-30 kg. \"Untuk OPM selanjutnya kita lihat saja dulu kondisinya,\" ujar Titov. Berbincang dengan Bulog kurang lengkap jika tak bertanya soal pasokan beras. Seperti diketahui beras menjadi komoditas utama masyarakat yang supplainya harus siap tersedia. Titov mengungkapkan per Desember 2016 kemarin stok beras di Bulog Sub Divre Cirebon mencapai 63.000 ton. Pihaknya kini bersiap melakukan penyerapan kembali awal Februari mendatang untuk pasokan 2017. Musim penghujan juga secara tidak langsung akan mempengaruhi penyerapan beras, sebab banyak gabah petani yang tidak kering. Walau Titov belum memiliki angka pasti penyerapan untuk 2017, pihaknya memastika pasokan beras aman. 2016 lalu Bulog Sub Divre Cirebon juga turut membantu stok beras di 5 provinsi, yakni Aceh, Medan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan total bantuan 30.000 ton. “Itu artinya di kota lain stok beras masih kurang, insya Allah kami siapkan yang terbaik untuk masyarakat wilayah Cirebon,\" imbuhnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: