Penjual Ciu Diringkus setelah 5 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit

Penjual Ciu Diringkus setelah 5 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit

CIREBON - Pesta miras oplosan yang dilakukan sejumlah remaja di Kp Samadikun Selatan Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, berujung petaka. Sebanyak 5 remaja dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif. Karena itu polisi mengejar penjual miras. Kemarin (25/1) polisi meringkus penjual miras dari rumahnya di wilayah Kriyan. Dari rumah sang penjual yang belakangan diketahui bernama Ato (35), polisi mengamankan 10 dus miras jenis ciu. Ato ternyata pernah dihadapkan ke persidangan oleh Satpol PP Kota Cirebon karena kasus serupa. “Barang bukti dan penjual miras kita amankan ke polres. Dari penggeledahan ditemukan puluhan botol miras jenis ciu. Saat ini sedang diperiksa dan dimintai keterangan,” ujar Kasubag Humas Polres Cirebon kota, AKP Gunawan. Tak hanya itu, polisi pun langsung melakukan olah TKP. Tim identifikasi dari Polres Cirebon Kota memasang police line di TKP tempat minum-minum para remaja yang kini jadi korban. Selain itu petugas juga mengamankan sisa-sisa minuman dan peralatan yang digunakan untuk minum para korban. Sementara itu, kelima korban masih diobservasi di RS Pelabuhan. Beberapa di antaranya sudah mulai membaik. Jika sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, maka segera dibawa pulang. “Tadi (kemarin, red) saya cek, beberapa di antaranya kondisinya sudah membaik. Kalau tak ada halangan, mungkin langsung pulang,” ujar Ketua RW 10 Kp Samadikun Selatan Kelurahan Kesenden, Lukman Santoso. Kelima korban dilarikan ke RS Pelabuhan karena muntah-muntah dan tak sadarkan diri setelah menenggak miras oplosan pada pesta perayaan ulang tahun salah satu remaja. Dari pengakuan para korban, mereka mengolpos minuman keras jenis ciu dengan sejenis minuman kemasan dan dicampuri beberapa butir obat-obatan sediaan farmasi. Lukman Santoso berharap, kejadian itu menjadi pelajaran dan peringatan bagi warga lainnya untuk tidak melakukan aksi serupa. “Kalau dari pengakuan beberapa yang sempat saya tanya, mereka mengaku juga mengonsumsi obat-obatan. Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran, tak ada lagi korban yang harus mengalami nasib serupa di kemudian hari,” ungkap Lukman. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: