Tidak Mudah Menaklukkan Kakak

Tidak Mudah Menaklukkan Kakak

MELBOURNE - Setelah pukulan terakhir Venus Williams melebar dari lapangan, Serena Williams langsung duduk sambil mengangkat kedua tangan. Venus lantas berjalan melewati net mendekat ke Serena. Kedunya berpelukan begitu erat, cukup lama, dengan iringan tepuk tangan riuh para penonton di Rod Laver Arena. Serena menaklukkan sang kakak sendiri di laga final Australia Terbuka 2017 kemarin. Laga berlangsung selama 1 jam 22 menit dengan skor akhir 6-4, 6-4. Selebrasi emosional berakhir, dua adik-kakak tersebut tersenyum begitu lebar dalam upacara penyerahan trofi. Keduanya menunjukkan cinta dan respek begitu dalam satu sama lain dalam sambutan usai pertandingan. “Dia (Venus) adalah satu-satunya alasan Williams bersaudara bisa exist,” ucap Serena dilansir ESPN. “Tidak ada jalan aku bisa sampai ke angka  23 tanpa dia. Tidak ada jalan aku bisa mencapai nomor satu (tanpa dia),” tambah Serena. Sebelumnya Venus lebih dulu mengungkapkan kebanggaannya kepada sang adik. Ini menjadi pertemuan  ke-28 Williams bersaudara di berbagai event. Serena unggul 17-11. Serena juga unggul pada pertemuan keduanya di ajang grand slam dengan 10-5. Sementara di partai puncak ajang mayor rekor pertemuan Serena-Venus kini menjadi 7-2. “Selamat Serena, untuk nomor 23. Aku selalu ada untukmu,” ucap Venus membuka sambutan usai laga. “Kemenanganmu selalu menjadi kemenanganku. Aku kira kamu sudah tahu betapa bangga aku kepadamu. Kamu berarti seluruh dunia untukku,” tambah Venus. Menggapai titel grand slam ke-23 di Australia Terbuka 2017 ini membuat Serena menjadi pengumpul titel grand slam tunggal putri terbanyak di Open era. Jumlah tersebut membuatnya resmi melewati raihan legenda Jerman, Steffi Graf yang memiliki 22 gelar mayor. Gelar ketujuh Serena di Australia Terbuka ini juga sekaligus membuatnya menjadi juara grand slam tertua di Open era (sejak 1968) dengan usia 35 tahun 124 hari. Laga final tunggal putri Australia Terbuka kemarin pun tercatat menjadi partai final yang mempertemukan dua petenis dengan kombinasi usia tertua di Open era. Dengan usia Venus kini yang 36 tahun, kombinasi umur dua kontestan final kemarin adalah 71 tahun 11 bulan. Gelar ini juga membuat Serena berhak kembali menyandang predikat ranking satu dunia yang sempat diambil alih Angelique Kerber. Senin besok Serena resmi mendapat minggu ke-310 nya di posisi puncak ranking dunia. Di lain sisi, Kerber di ajang ini takluk sejak babak kedua. Menaklukkan sang kakak bukan perkara mudah kemarin. Di awal laga Serena sempat frustasi hingga memukulkan raket sampai penyok ke permukaan lapangan. Saat itu dia membuat tiga kali double fault saat servis. Setelah itu Serena berangsur-angsur menemuan ritme permainan. Pasca empat game set pertama, dia tak pernah sekalipun terkena break point. Penampilannya begitu tenang. Dia pun menutup pertandingan pada championship point pertama. Hasil laga kemarin sekaligus makin membuat Serena menggapai catatan sempurna di final grand slam. Dia kini punya rekor 21-0 ketika memenangi set pertama. Serena kembali mengukir sejarah. Dia menunjukkan diri, dialah petenis terbaik yang pernah lahir di bumi ini. (irr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: