Distankan Majalengka Antisipasi Penyakit Anthrax

Distankan Majalengka Antisipasi Penyakit Anthrax

MAJALENGKA - Menyusul kasus anthrax yang menyerang sejumlah ternak di Jateng dan DIY, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka mengambil langkah antisipasi. Pasalnya, selama ini pasokan hewan ternak seperti sapi ada yang berasal dari kedua daerah tersebut. Upaya antisipasinya dengan cara melakukan sterilisasi dan pemeriksaan intensif terhadap hewan serta rumah pemotongan hewan (RPH). Rini Puspita Sari, dokter hewan dari Distankan Majalengka mengatakan langkah sterilisasi dilakukan dengan menggunakan disinfektan. Tujuannya agar virus anthrax mati dan tidak menular ke hewan lain maupun ke manusia. Sebab di beberapa kasus sudah ada manusia yang terinfeksi karena tertular hewan yang terkena anthrax. “Selain itu juga dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat di tempat-tempat yang biasanya terkumpul hewan ternak. Agar masyarakat lebih mengerti apa itu anthrax berikut bahayanya, juga tentang tanda-tanda dan langkah cepat penanganan anthrax,” terang Rini kepada Radar, Senin (30/1). Dari pemeriksaan di RPH Dawuan, pihaknya telah memeriksa hewan potong yang berasal dari luar daerah seperti dari Jatim, Jateng, dan DIY. Dari puluhan sapi dan kambing yang diperiksa tidak ditemukan satupun yang diduga terkena anthrax dan penyakit lainnya. “Pemeriksaan hewan secara keseluruhan, dari bagian mulut, mata, telinga dan anus. Semua hewan di sini sehat dan layak konsumsi,” ungkapnya. Sejauh ini juga belum ada laporan masuk terkait hewan ternak yang terjangkit penyakit anthrax di Majalengka. Kendati demikian, semua pihak tetap diminta waspada dan segera melapor jika menemukan kasus anthrax agar dapat ditangani cepat dan tepat. “Bagi masyarakat yang biasa mengonsumsi daging, diimbau membeli daging asal RPH yang representatif dan terdaftar di Distankan. Disamping keamanan hewan yang menghasilkan daging terjamin bebas dari berbagai penyakit, cara pemotongannya juga halal,” jelasnya. Abdul Haris (55), pedagang daging sapi yang mendistribusikan ke sejumlah pedagang menambahkan, selama ini di RPH Dawuan daging yang dia dapatkan aman-aman saja. Dia tahu dan yakin RPH selalu melakukan pemeriksaan hewan secara rutin seperti yang dilakukan oleh Distankan. “Belum ada kasus ternak sembelihan disini yang terkena penyakit, kalau luka karena pengiriman sih wajar. Tinggal nunggu beberapa hari diobati sembuh kemudian disembelih,” imbuhnya. (gus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: