SBY Apresiasi Pilgub DKI

SBY Apresiasi Pilgub DKI

Pulang Kampung, Jokowi Naik Becak       JAKARTA - Pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta yang berjalan tanpa gangguan berarti, tak luput dari perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY mengapresiasi terjaganya situasi dan antusiasme warga Jakarta dalam Pilgub putaran kedua 20 September. \"Kedua pasangan juga tampak bekerja sama untuk memelihara sportivitas,\" kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa, kemarin (21/9). Saat hari pemungutan suara, SBY memantau dari kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor. Seperti diberitakan sebelumnya, persoalan keamanan Jakarta menjadi perhatian SBY. Bahkan, masalah itu sempat dibawa ke meja sidang kabinet paripurna 18 September 2012. Sehari kemudian, SBY kembali memanggil sejumlah menteri terkait untuk menerima update mengenai antisipasi gangguan keamanan pasca hari pemungutan suara di Pilgub DKI Jakarta. Sebab pernah terjadi ekses, berupa aksi kekerasan dan perusakan setelah pelaksanaan Pilkada. SBY juga meminta komitmen dan tanggung jawab calon gubernur untuk menjaga keamanan Jakarta yang menjadi barometer keamanan negara. Warga Jakarta, lanjut Daniel, sudah memberikan suaranya dan hasilnya wajib dihormati. \"Presiden menyatakan bahwa apa yang kita lihat hingga hari ini mencerminkan demokrasi Indonesia yang makin tumbuh dan matang,\" terang Daniel. Meski begitu, dia meminta untuk menunggu hasil resmi yang akan diumumkan KPUD. Presiden mengharapkan, proses tersebut bisa berjalan lancar, tertib, transparan, dan akuntabel. \"Presiden juga memberi sokongan moral agar KPUD dan Bawaslu dapat menuntaskan proses ini dengan sebaik-baiknya,\" kata Daniel. Terpisah, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, proses Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi contoh bagi proses serupa di daerah lain. Yakni partisipasi masyarakat dan kedewasaan demokrasi, sehingga sejak proses kampanye, pencoblosan, dan pasca penghitungan cepat dapat tercipta suasana aman dan tertib. \"Ini bisa menjadi contoh bagi proses serupa di tanah air,\" kata Djoko. Djoko memuji kedua kontestan, pemenang maupun pihak yang kalah dalam pemilihan. Pujian juga diberikan pada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, yang bersikap ksatria dan mampu mengendalikan diri usai pengumuman perhitungan cepat yang dimenangkan pasangan Jokowi-Basuki. Sementara, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menghargai permintaan calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang tidak menginginkan adanya pengawalan (voorijder). \"Itu teknis saja, nanti akan dikomunikasikan,\" ujar Timur usai melantik empat Kapolda di Gedung Rupatama Mabes Polri kemarin (20/09). Voorijder lazim digunakan para pejabat jika melakukan perjalanan. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan membuka jalan. Selain itu, perjalanan menjadi lebih cepat karena tidak perlu terjebak macet. \"Sebenarnya voorijder atau apapun yang dilakukan asal tidak merugikan masyarakat, ya tentunya kita hargai hal-hal seperti itu,\" ujar alumnus Akpol 1978 itu. PULANG KAMPUNG, DISAMBUT BECAK DAN MOBIL ESEMKA Pemenang Pemilukada DKI Jakarta versi hitung cepat, Joko Widodo (Jokowi) kemarin pulang kampung. Jokowi tiba di bandara Adi Soemarmo sekitar pukul 14.30 WIB. Di sana, rombongan Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo dan sejumlah kolega sudah menunggu dengan mengendarai lima mobil Esemka. Menempuh perjalanan sekitar 15 menit, Jokowi berhenti di Lapangan Kotabarat. Dari lokasi ini, pendukungnya mengarak Jokowi dengan naik becak dan menyusuri Jalan Slamet Riyadi. Sementara rombongan lain lebih dulu melanjutkan perjalanan ke Loji Gandrung. Di Loji Gandrung, ratusan simpatisan dan warga sudah menantikan kedatangannya. Seluruh yang hadir meneriakkan “Jokowi siapa yang punya, yang punya kita semua”. Tak henti lantunan itu diteriakkan para simpatisan. Ada pula yang membawa spanduk penyambutan. Semua warga yang datang menyambut dengan sukacita kedatangan pemimpin ibu kota yang baru ini. Setibanya di teras Loji Gandrung, istri Jokowi, Iriana langsung menyambut dengan mesra. Warga pun bersorak. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih juga hadir dalam penyambutan tersebut. Rustri mengaku bangga karena salah satu wali kota di Jawa Tengah mampu menempati jabatan bergengsi, gubernur DkI Jakarta. Hal ini menunjukkan potensi pemimpin Jawa Tengah yang sangat berkarakter. \"Jokowi menjadi sosok pemimpin yang elegan dan inspiratif,\" jelasnya, kemarin. Terkait pengalihan jabatan wali kota, menurut Rustri, masih menunggu persetujuan DPRD. Nantinya, akan dikirim ke Kemendagri melalui tembusan Gubernur Jawa Tengah. Dia menilai, porsesnya akan berjalan cepat. Seperti halnya saat dirinya beralih jabatan dari Bupati Kebumen ke Wakil Gubernur Jawa Tengah. (adi/dim/mas/fal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: