Produksi Menurun, Tapi Harga Bawang Masih Normal
LOSARI - Meski hasil panen petani bawang merah mengalami penurunan, namun hal tersebut tidak berimbas kepada harga bawang merah. Pasalnya, saat ini stok bawang merah sedang melimpah dan bawang dari luar daerah juga masuk ke Cirebon. Hal tersebut terlihat dari aktivitas para pedagang di Pasar Bawang Losari, Selasa (31/1). Dari pantauan Radar, aktivitas jual beli para pedagang terlihat berlangsung normal, meskipun ada penurunan produksi namun tidak sampai membuat bawang hilang dari pasaran. “Harganya masih cenderung normal, tergantung jenisnya. Ada yang paling mahal Rp16 ribu, Rp14 ribu sampai Rp12 ribu. Tidak ada kelangkaan barang, meskipun produksi tengah turun,” ujar Suminta (51) warga Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, salah satu pedagang di Pasar Bawang Losari. Dikatakan Suminta, saat musim penghujan seperti sekarang ini, justru petani bawang mengalami penurunan hasil panen. Dari biasanya sekitar 15 ton jika kondisi di musim kemarau, kini hanya maksimal 10 ton saja di musim penghujan. “Hujan ini musuhnya petani bawang. Bawang itu kan perlu perlakuan khusus, terlalu banyak air jangan, kurang air juga tidak boleh. Kalau saat ini air melimpah ya imbasnya begini, produksinya menurun,” imbuhnya. Tidak terjadinya lonjakan harga, kata Suminta, karena stok bawang yang masih melimpah. Bahkan saat ini, dia bisa mengirim bawang perharinya sekitar 4 ton ke Tasikmalaya. “Saya kan sudah punya pelanggan. Kalau di sini kosong, ya saya cari ke tempat lain. Bahkan sampai ke Brebes jika memang di sini lagi kosong. Saya juga beli dari petani, lalu jual lagi ke Tasik. Tapi saya juga petani, punya lahan bawang,” tuturnya. Kondisi saat ini, menurut Suminta, jauh berbeda dengan kondisi pada tahun 2013 lalu. Saat itu, selama puluhan tahun ia berjualan bawang, baru pada tahun 2013 ia baru menjumpai harga bawang paling tinggi hingga per kilogramnya menyentuh angka Rp47 ribu. “Ini sih masih belum seberapa. Tahun 2013 saat musim hujan, cuaca juga tidak menentu, harga bawang sampai Rp47 ribu. Harga itu bertahan sekitar satu bulan, meski harga turun pun tidak banyak,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: