KH Ma’ruf Amin Disudutkan, Ansor Peringatkan Pendukung Ahok
JAKARTA - Jutaan warga Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia marah. Mereka tidak terima cecaran dan ancaman kepada KH Ma\'ruf Amin ketika menjadi saksi dalam sidang penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (31/1) lalu. Dalam persidangan itu, Ma\'ruf Amin dihadirkan dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli. Dia dimintai pendapat terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51. Namun, bukannya fokus pada permasalahan itu, Ahok bersama tim kuasa hukumnya banyak mencecar Amin dengan pertanyaan berbau politis. Khususnya terkait pemilihan gubernur DKI Jakarta. Bahkan, ada kalimat dari pihak Ahok yang menyebut akan mempolisikan Ma\'ruf Amin apabila dia memberikan keterangan palsu. Total, pria yang sudah berusia 74 tahun dicecar selama tujuh jam dalam persidangan. Hadir menjadi saksi, Ma\'ruf malah terkesan sebagai terdakwa dalam persidangan itu. Ma\'ruf adalah Rois Aam PBNU selain menjadi ketua umum MUI. Dia menjadi salah satu kiai yang paling dihormati warga nahdliyin. Posisi itulah yang membuat warga NU marah ketika Ma\'ruf diperlakukan kurang patut dalam sidang. Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengecam keras pernyataan Ahok dan tim kuasa hukumnya dalam sidang. “Ahok bersama tim kuasa hukumnya memelintir situasi dan seolah-olah menempatkan Kiai Ma’ruf sebagai terdakwa. Kata-kata Ahok itu melukai hati warga nahdliyin,” kata Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut menilai pertanyaan maupun tuduhan serta kata-kata kasar yang ditujukan kepada Ma’ruf cenderung menyerang pribadi. Bukan mematahkan argumen yang disampaikan di persidangan. “GP Ansor juga memperingatkan kepada pendukung terdakwa (Ahok, red) untuk segera menghentikan upaya-upaya yang menyudutkan KH Ma\'ruf Amin. Karena akan semakin memperuncing suasana dan berpotensi menimbulkan konflik horisontal,” tegas dia. Saat disodori foto pernyataan minta maaf Ahok, Yaqut menuturkan kalau GP Ansor tunduk pada Kiai Ma\'ruf. Bila Kiai Ma\'ruf memaafkan, tentu mereka juga akan mengikuti. “Tapi soal sikap, tergantung pada Ahok. Itu permintaan maaf di mulut atau memang keluar dari hati?” tambah dia. GP Ansor sekali lagi tunduk dan patuh terhadap pesan Kiai Ma’ruf Amin untuk siap untuk membela negara. Mereka juga tidak akan memberikan toleransi kepada siapa saja yang akan memecah belah bangsa ini NKRI final. “Menyerukan kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk siaga satu komando,” tegas dia. (jun/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: