Pedagang Tagih Janji Peremajaan Pasar Drajat

Pedagang Tagih Janji Peremajaan Pasar Drajat

KESAMBI - Pedagang Pasar Drajat menagih janji pemerintah untuk melakukan peremajaan. Pasalnya, kondisi Pasar Drajat sangat memprihatinkan pasca terjadinya kebakaran 12 tahun silam. Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Drajat, H Ahmad Tabroni menyampaikan, Pasar Drajat berulang kali disurvei baik oleh instansi Pemerintah Kota Cirebon, Disperindagkop-UMKM, Perumda Pasar Cirebon, staf ahli Kementerian Perdagangan, DPR RI dan lain-lain. Kunjungan survei itu untuk memastikan situasi dan kondisi yang dialami Pasar Drajat. Tetapi, berulangkali disurvei, sampai sekarang belum ada kabar berita kapan revitalisasi itu dilakukan. \"Untuk revitalisasi janjinya sudah sangat lama. Kami inginnya segera dilakukan revitalisi dan peremajaan,\" ujar Ahmad, kepada Radar. Diungkapkan Ahmad, sejak terbakar tahun 2005, kondisi Pasar Drajat sangat memprihatinkan. Selain bangunannya sudah rapuh, banyak kios, los (dasaran/petian) yang tak terpakai. Disebutkannya, di Pasar Drajat tercatat 218 pedagang, jumlah kios 80 unit dan 150 los. \"Kira-kira 40 persen kios sama los kosong. Banyak yang dijadiin gudang,\" tuturnya. Kabar terakhir, kata Ahmad, renovasi akan dilakukan dengan pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat. Tetapi, anggaran itu hanya dialokasikan untuk perbaikan atap. Meski renovasinya tak menyeluruh, pedagang tak menyoal. Yang terpenting, Pasar Drajat segera diperbaiki, sehingga tempat berdagang menjadi lebih layak. Ahmad juga meminta pemerintah kota tidak lepas tangan dan turut mengawal agar bantuan itu cepat terealisasi. Bahkan, bila pemkot memiliki rencana revitaliasi pasar, Ahmad meminta prioritas untuk Pasar Drajat. Hal itu bukan tanpa sebab mengingat kondisi Pasar Drajat yang sudah sangat memperihatinkan. Pedagang juga ingin pembangunan Pasar Drajat meniru Pasar Gunungsari. Dengan akses masuk dan keluar satu pintu. Dengan konsep ini, keamanan kios pedagang lebih terjamin. Lain dengan kondisi Pasar Drajat saat ini. Akses masuk dan keluar terlalu banyak. Kondisi ini menyebabkan pengawasan sulit dilakukan dan imbasnya, pedagang serinkali kemalingan. Soal rencana pemkot menjadikan Pasar Drajat sebagai sentra beras, Ahmad tak menyoal. Yang terpenting, pedagang lama tetap mendapat prioritas. Ahmad meminta kuotanya 50 persen sentra beras, 50 persen lagi untuk pedagang lama seperti sembako, sayuran, penggilingan daging dan bumbu bakso. Sebab, saat ini aktivitas pedagang di Pasar Drajat didominasi penggilingan daging dan bumbu untuk bakso. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: