Jokowi Ogah Dikaitkan dengan Kasus Ahok
JAKARTA - Presiden Jokowi akhirnya buka suara terkait curhatan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi meminta agar dia dan pemerintah tidak dikait-kaitkan dengan persidangan Gubernur Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Juga, dugaan sadapan terhadap SBY. Tanggapan tersebut disampaikan Jokowi saat dicegat wartawan usai membuka konferensi Forum Rektor di Jakarta Convention Center, Kamis (2/2). Dia menuturkan, apa yang dikaitkan dengan SBY merupakan isu di pengadilan. “Yang bicara itu pengacaranya Pak Ahok dan Pak Ahok. Lha kok barangnya (isunya) dikirim ke saya,” ujar Jokowi. Dia menegaskan, tidak ada kaitan antara dirinya dengan apa yang terjadi di pengadilan tiga hari lalu. Termasuk soal dugaan percakapan antara SBY dengan Ketua MUI KH Maruf Amin. “Tanyakan ke sana. Yang berbicara (Ahok) tanyakan, jangan barangnya dibawa ke saya,\" lanjutnya. Mengenai keinginan SBY untuk bertemu, Jokowi menyatakan bahwa dia sudah berulang kali menyatakan bakal mengatur waktunya. \"Tetapi Kalau ada permintaan (dari SBY),\" tutur Presiden 55 tahun itu. Janji itu kali pertama dia ucapkan di sela menerima Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka 21 November lalu. Disinggung mengenai kunjungan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan ke kediaman Ma’ruf Amin Rabu (1/2) malam, Jokowi mengisyaratkan belum mengetahui. \"Ya inisiatif menko, saya kira baik-baik, kalau untuk kebaikan negara,\" tambahnya. Sementara itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP menuturkan, tidak pas bila ada yang menyampaikan bahwa ada keengganan untuk mempertemukan SBY dengan Jokowi. Johan memastikan antara Presiden Jokowi dengan SBY tidak ada persoalan secara personal. Hubungan keduanya selama ini baik-baik saja. Mengenai curhatan SBY bahwa dia dihalangi untuk bertemu Jokowi, Johan juga menampiknya. \"Saya menyarankan kepada Pak SBY, disebut saja siapa yang menghalan-halangi, setahu saya tidak ada,\" ujarnya saaat ditemui di kantor Setneg kemarin. Lagipula, kalau keduanya memang hendak bertemu, tidak mungkin ada yang mampu menghalangi. Johan menuturkan, secara personal, komunikasi antara Jokowi dengan SBY sebenarnya bisa dilakukan kapanpun. “Kan bisa keduanya saling telepon, tidak ada persoalan,\" lanjut mantan juru bicara KPK itu. Menurut dia, komunikasi langsung melalui telepon itu bisa dilakukan karena keduanya punya hubungan yang baik secara personal. Bahkan, dia juga meyakini SBY pernah menelepon Jokowi. Karena itu, menurut dia, publik jangan mempersepsikan SBY bertemu Jokowi karena sedang ada persoalan. (byu/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: