Rp 113 M untuk Perbaikan Jalan Kabupaten Majalengka
MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka pada tahun 2017 ini menyiapkan anggaran ratusan miliar, untuk merehabilitasi atau membangun jalan yang rusak. Dana tersebut bersumber dari APBD murni 2017 serta dana Alokasi khusus (DAK) fisik dari APBN. Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Eman Suherman menjelaskan, dalam APBD 2017 ini Pemkab menganggarkan sekitar Rp 113 miliar. Dana tersebut sedianya akan digunakan untuk memperbaiki kurang lebih 104 kilometer di 87 titik ruas jalan yang statusnya jalan kabupaten. Sedangkan untuk pembangunan jembatan yang akan dikerjakan tahun 2017 ini dianggarkan Rp 21,4 miliar dari APBD kabupaten. Pembangunan dan rehabilitasi jalan yang bersumber dari DAK fisik dianggarkan Rp 22,5 miliaran untuk membangun ruas jalan Banjarwaru-Ampel sepanjang kurang lebih 4,7 kilometer. Untuk dana pemeliharaan jalan rutin juga disediakan Pemkab di APBD. Namun, pihaknya tidak berorientasi ke penggunaan dana pemeliharaan tersebut. Pihaknya lebih mengoptimalkan pemeliharaan yang berkesinambungan terhadap hasil pekerjaan rehabilitasi jalan yang sudah terlaksana secara optimal. Sehingga jalan yang telah dibangun atau direhabilitasi tersebut bisa lebih awet dan tahan lama. “Sebetulnya ada anggaran pemeliharaan jalan. Kalau di kita dialokasikan 5-10 persen dari total belanja dana rehabilitasi jalan. Tapi kita tidak akan fokus pada orientasi pemanfaatan dana tersebut, tapi akan lebih difokuskan pada perawatan bersama,” ujar dia. Misalnya, kualitas jalan yang baru terbangun dan direhabilitasi tersebut biasanya ada masa pemeliharaan pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan proyek rehabilitasi jalan tersebut. Kemudian selepas itu yang mesti dioptimalkan adalah peran masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kondisi jalan. Misalnya ketika mendapati saluran drainase di pinggiran jalan tersumbat, untuk tahap awal bisa segera melapor ke dinas untuk segera mengatasinya. Nantinya diharapkan warga ikut berpartisipasi menjaga agar saluran drainase tetap lancar. Sehingga jalan tidak tergenangi air dan bisa lebih awet. “Kalau pola ini berjalan kan yang ikut diuntungkan masyarakat juga. Kalau jalan yang biasa dilalui masyarakat rusak akibat kurang perawatan, kan masyarakat juga yang rugi. Makanya kita menggandeng masyarakat untuk ikut bersama-sama menjaga kondisi jalan di dekat lingkunganya agar bisa awet,” tuturnya. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: