Mediasi Lancar, DPRD Beri Solusi Buat Jalan Alternatif

Mediasi Lancar, DPRD Beri Solusi Buat Jalan Alternatif

CIREBON –  Protes warga Karang Mulya, Kelurahan Lemahwungkuk  Kota Cirebon akibat penutupan akses jalan, ditanggapi kuasa hukum pemilik tanah, Moh Arif Fahmi, saat hearing di Gedung DPRD Kota Cirebon,  Senin (6/2). Arif mengklaim, kliennya sudah melaksanakan kewajiban dengan memberikan sebagian tanahnya seluas 80 sentimeter untuk digunakan warga  Kampung Kejawanan RT06/05 Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon hanya untuk pejalan kaki. Selain itu, lanjutnya, pemilik tanah telah memperbaiki jalan yang menuju ke Karang Anom, Sehingga apa yang telah di inginkan warga secara keseluruhan telah dilaksanakan . “Kami sudah melaksanakan keinginan warga, tapi warganya saja yang masih banyak ngedepanin ego,” ujar Arif . Kemudian,  kata Arif, berdasarkan Badan Pertanahan Negara (BPN) pemilik tanah telah dirugikan oleh pihak DPUPR, karena telah menyerobot tanah miliknya. Data di Bappeda , sebutnya, saluran air tidak hanya sepanjang 60 sentimeter namun kenyatannya sampai dengan 2 meter. “Kami pemilik tanah tidak diajak bicara apa-apa untuk musyawarah. Hanya warga sekitar saja yang diajak musyawarah,” ungkap Arif. Sementara itu, Lurah Pegambiran, Manduri menyerahkan keputusan tersebut kepada warga, karena pihak pemilik tanah berhak atas penutupan tersebut, sementara jalan yang diberikan oleh pemilik tanah sudah diperbaiki. Hanya saja, kata Manduri, jembatan yang dilalui masih belum maksimal. \" Kalau ditutup ya haknya pemilik tanah. Kalau mengenai jalan alternatif kan sudah diberikan solusi, dari kawasan Karang Anom, tapi jembatannya nanti  diperbaiki, anggarannya dari dana perubahan, \" jelas Manduri. Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno SIP MSi menuturkan, akan menganggarkan dana dari APBD Perubahan untuk memperbaiki jalan lain, sebagai jalan alternatif  untuk warga yang jalannya ditutup. “Pengerjaannya paling lambat pada  bulan Agustus  atau September,” kata Edi. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 86 kepala keluarga merasa terisolasi denga sikap yang diambil oleh pemilik lahan seluas 24 hektare tersebut. (fazri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: