Tepis Krisis

Tepis Krisis

LONDON- Tottenham Hotspur selangkah lagi menembus babak utama Liga Champions. Namun, peluang itu terancam seiring dengan kekalahan 2-3 oleh Young Boys (Swiss) pada first leg playoff pekan lalu. Untuk lolos, Spurs -julukan Tottenham- wajib menang saat giliran menjadi tuan rumah second leg di Stadion White Hart Lane dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.30 WIB). Spurs beruntung karena mencetak dua gol di kandang lawan. Karena itu, mereka hanya butuh menang 1-0 untuk melenggang ke fase grup. Namun, Young Boys yang hanya butuh hasil imbang tentu tidak akan menyerah begitu saja kepada Spurs. “Kami memiliki keuntungan dua gol away, tapi itu tidak menjamin apa-apa. Kami tetap wajib memenangkan pertandingan,” kata Harry Redknapp, pelatih Spurs, sebagaimana dilansir AFP. “Soal peluang, rasanya kans kami tetap lebih besar,” lanjutnya. Menurut Redknapp, mengejar defisit skor bukan hal baru bagi timnya. Pada first leg lalu Spurs tertinggal tiga gol kala laga baru jalan 28 menit. Nah, sukses anak buahnya membalas dua gol di babak kedua membuktikan bahwa kekuatan mental Peter Crouch dkk sangat tangguh. “Pekan lalu kami mampu bangkit dari kematian. Tidak ada alasan untuk kalah kali ini,” tegasnya. Mental para penggawa Spurs mendapat suntikan seiring dengan kemengan 2-1 atas Stoke City di ajang Premier League. Namun, dari segi teknis, ada sejumlah tantangan yang dihadapi klub asal London itu. Redknapp tidak bisa memaksimalkan sektor depan dan tengah timnya karena absennya beberapa pemain pilar. Roman Pavlyuchenko, salah satu pencetak gol ke gawang Young Boys pada leg pertama, hampir pasti tidak bisa main karena cedera engkel. Demikian pula Jermain Defoe dan Robbie Keane yang belum pulih dari cedera pangkah paha dan lutut. Spurs juga bakal kehilangan gelandang Luka Modric. Pemain Kroasia itu sudah lebih dulu absen saat melawan Stoke karena cedera pangkal paha. Sejauh ini hanya Defoe yang proses recovery-nya paling menjanjikan. Alternatif terburuk bagi Spurs adalah memainkan Peter Crouch sebagai lone striker alias penyerang tunggal. “Defoe punya kans paling bagus untuk main, sedangkan yang lain masih meragukan,” kata Redknapp. “Pavlyuchenko akan mendapatkan injeksi (penghilang rasa sakit), sedangkan Keane belum bisa dipastikan. Tapi, saya tahu salah satu dari mereka akan fit saat dibutuhkan,” yakinnya. Di sisi lain, Young Boys bisa menurunkan pasukan terbaiknya. Pelatih Vladimir Petkovic sengaja menyimpan sejumlah bintangnya saat meladeni FC Zurich di ajang Liga Swiss (22/8). Status underdog yang disematkan kepada Young Boys membuat para penggawanya lebih rileks dan percaya diri. Selain itu, Young Boys punya pengalaman meyakinkan di kandang lawan. Pada kualifikasi ketiga lalu, mereka sukses menang 1-0 di kandang Fenerbache (Turki) yang terkenal angker buat pendatang. “Kami datang ke London untuk memastikan tiket ke babak utama. Saya pikir, hasil leg pertama menunjukkan bahwa kami punya kans untuk lolos,” tegas David Degen, gelandang Young Boys, sebagaimana dikutip Times Online. “Saya yakin kami bisa mencetak satu atau dua gol. Kami bahkan punya peluang besar untuk mengalahkan tuan rumah,” koar gelandang timnas Swiss tersebut. (na/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: