Perumda Siapkan Pasar Darurat, Pedagang: Harga Sewa Kemahalan
LEMAHWUNGKUK – Menjelang revitalisasi Pasar Kanoman, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan mulai memikirkan pasar darurat. Rencananya, pedagang akan ditempatkan di lahan kosong yang tidak jauh dari Pasar Kanoman. \"Rencananya di sepanjang jalan Kanoman, Winaon dan Lemahwungkuk, membentuk leter T. Kita bahas bersama dengan perwakilan kelurahan, kecamatan dan SKPD terkait besok (hari ini,red),\" ujar Direktur Perumda Pasar Berintan, Akhyadi SE, Rabu (8/2). Akhyadi menambahkan, pasar darurat nantinya tidak membelakangi pertokoan yang ada di sekitar lokasi. \"Kita juga akan berkoordinasi dengan dishub agar lalu lintas tidak terhambat dengan adanya pasar darurat nanti,\" tambahnya. Seperti yang diketahui, investor yang akan merevitalisasi dan mengelola Pasar Kanoman, PT Inti Utama Raya dikabarkan sudah mematok harga sewa ke pedagang. Soal ini, Perumda Pasar Berintan tak tahu menahu karena bertindak sebatas mediator antara investor dengan pedagang. Perihal lahan Pasar Kanoman, Perumda juga akan berkoordinasi dengan DPUPR untuk harga sewa lahan. Pasalnya, sekitar 2.000 meter persegi di lokasi pasar merupakan lahan milik Perumda Pasar, sementara Keraton Kanoman memiliki 4.000 meter persegi. \"Nanti akan dilelang secara terbuka, kemudian hasil lelangnya nanti kita koordinasikan dengan Keraton Kanoman,\" tuturnya. Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Kanoman, Nuri Suyanto mengatakan, setelah IPP berunding dengan pedagang lainnya, ternyata harga yang dipatok oleh PT Inti dirasa terlalu tinggi. Para pedagang kini mulai memberikan harga penawaran sewa. \"Harga sewa kios sebesar Rp25 juta per meter persegi, untuk harga sewa los Rp18 juta per meter persegi. Pedagang ya keberatan,” katanya. Nuri mengungkapkan, kemampuan pedagang untuk sewa kios hanya Rp15 juta per meter persegi, kemudian sewa los harganya Rp10 juta per meter persegi untuk durasi 20 tahun. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: