Oknum PNS Diamuk Warga karena Diduga Menipu

Oknum PNS Diamuk Warga karena Diduga Menipu

KUNINGAN - Puluhan warga Jambugeulis, Kecamatan Cigandamekar meluapkan emosinya. Mereka menghajar seorang pria yang belakangan diketahui berisinial Bd, hingga benjut dan berdarah. Penyebabnya, warga Jambugeulis emosi mendapatkan informasi jika pria yang diketahui bekerja sebagai PNS itu melakukan penipuan terhadap salah seorang warga setempat. Anggota Polsek Cilimus datang ke lokasi setelah terima laporan. Sehingga aksi main hakim warga tidak sampai berlarut. Kejadian itu berlangsung Kamis (9/2) pagi. Di tengah pengawalan ketat petugas, pelaku yang mengenakan kaos langsung diseret ke Mapolsek Cilimus untuk diperiksa lebih lanjut. Wajah Bd yang kabarnya berdinas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu lebam dan dari pelipisnya mengeluarkan darah. Selain itu, darah juga berceceran di lantai salah satu ruangan balai desa dimana Bd diamankan. Warga sendiri yang jumlahnya cukup banyak memilih berkerumuman sampai petugas meninggalkan balai desa. Kepala Desa Jambugeulis Saripin mengatakan, warga di desanya marah kepada Bd karena diduga sudah melakukan penipuan sebelumnya. Korbannya seorang pedagang kecil yang tinggal di desa tersebut. Saripin menuturkan, pelaku datang ke rumah pedagang kecil itu dan bilang ada bantuan untuk permodalan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun, pelaku menyebutkan bantuan permodalan itu bisa keluar dengan syarat harus menyetorkan uang lebih dulu. \"Bd meminta sebesar Rp 1,2 juta dengan dalih untuk keperluan mengurus bantuan UKM yang akan disalurkan,” tutur Saripin kepada Radar Kuningan. Entah bagaiamana caranya, jelas Saripin, korban percaya dan akhirnya mau menyerahkan uang sebesar Rp 1,2 juta. Namun, ditunggu hingga waktu yang dijanjikan, pelaku ingkar. “Kemarin (9/2) pelaku datang lagi ke Desa Jambugeulis dan menyambangi rumah Umi. Kedatangan pelaku diketahui warga yang dulu dimintai uang. Akhirnya puluhan warga berkumpul di depan rumah Pak Umi, serta membawa pelaku ke balai desa untuk dimintai pertanggungjawabannya. Puluhan warga yang mungkin emosi lalu menghajar pelaku. Beruntung polisi cepat datang sehingga pelaku terselamatkan dari amuk massa,” papar Saripin. Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menyatakan, jika Bd bukan lagi berstatus pegawai di BPBD. Yang bersangkutan sudah pindah tugas sejak tahun 2014 lalu. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sendiri sempat memproses Bd yang pernah melakukan perbuatan serupa. “Memang dulu Bd bekerja sebagai staf di BPBD. Namun 2014 ditarik oleh BKD karena ada permasalahan. Saya juga tidak tahu sekarang Bd bertugas di instansi mana. Untuk lebih jelas status Bd, silakan tanya ke BKD. Sebab dulu Bd juga sempat diperiksa BKD. Jadi, Bd bukan pegawai BPBD,” tegas Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: