Jalur Plered-Tengahtani Tambah Macet, Begini Solusinya

Jalur Plered-Tengahtani Tambah Macet, Begini Solusinya

CIREBON - Tempat kuliner khas Cirebon di Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, menyumbang kemacetan luar biasa. Kemacetan di jalur bypass pantura itu sudah menjadi keluhan pengguna jalan. Karena itu, salah satu solusinya, memindahkannya di lokasi yang baru dan disiapkan pemerintah, yakni Kompleks Pasar Batik Weru. Namun kenyataan di lapangan, tak semua pengusaha mengamininya. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cirebon, Hartono mengatakan, idealnya seluruh usaha kuliner di jalur Plered-Tengahtani dipindahkan ke pusat kuliner yang disediakan pemerintah daerah. Sehingga, potensi wisata terdongkrak. Bukan hanya makanan khas Cirebon, tetapi juga batik Cirebon. “Kita tahu keberadaan Pasar Batik Weru itu penjualannya masih lesu. Setidaknya, kalau digabungkan, maka keduanya akan saling menguntungkan. Pasar batik yang tadinya lesu pun bisa banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah. Kalau pada gak mau, maka jalur Plered tambah macet,” ujar Hartono kepada Radar, Jumat (10/2). Mantan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon itu menegaskan, selama seluruh tempat kuliner di Desa Batembat tidak dipindahkan, maka kemacetan di kawasan tersebut tetap akan terjadi. “Meskipun para pelaku usaha sudah memperluas lahan parker, namun kendaraan tetap banyak yang tidak tertampung,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Eka Hamdani mengimbau pengusaha kuliner di kawasan Batembat untuk membuka kios kuliner di Pasar Batik. “Dari awal kami sudah menegaskan para pengusaha kuliner yang akan berjualan di sekitar Pasar Batik. Dagangannya tidak boleh sama, harus berbeda satu sama lain. Ini untuk menghindari kebosanan para pengunjung,” ucap Eka. Dengan demikian, kata Eka, ketika jalur Plered-Tengahtani itu macet, kemacetan tidak seperti biasanya. Fasilitas yang diberikan pemerintah daerah, tentu sudah dirancang sedemikian rupa untuk memusatkan kawasan kuliner dan Pusat Batik Cirebon. “Nanti para pengunjung pun akan diarahkan untuk makannya di Pasar Batik saja. Kan lokasinya juga dekat dengan lokasi wisata batik, sehingga mereka kalau ingin makan sekaligus belanja, tidak perlu repot jauh-jauh ke dua lokasi, melainkan bisa di satu lokasi saja,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: