Hidupkan Kembali Tradisi BTQ dan Magrib Mengaji

Hidupkan Kembali Tradisi BTQ dan Magrib Mengaji

CIREBON - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon terus konsen dengan program dan gerakan Baca Tulis Quran (BTQ) dan Magrib Mengaji. Untuk menghidupkan program Magrib Mengaji, Kemenag mengajak komponen masyarakat. \"Mengingat saat ini kondisi masyarakat tidak seperti zaman dulu. Maka kami terus konsen untuk mencanangkan dan mewujudkan BTQ dan Maghrib mengaji,\" ungkap Kepala Seksi PAIS Kemenag Kabupaten Cirebon, Sambas. Menurutnya, gerakan BTQ dan Magrib Mengaji merupakan solusi, ajakan sekaligus pencanangan dalam gerakan bersama menghidupkan tradisi baik; membaca dan mencintai Alquran. Program tersebut juga untuk membudayakan membaca Alquran setelah salat Magrib di kalangan masyarakat. \"Membaca Alquran atau mengaji sejak dulu telah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Namun akhir-akhir ini mengaji sudah mulai ditinggalkan. Masjid-Masjid kosong, tak ada lagi aktivitas pengajian. Umat lebih asyik di depan televisi, bermain, nongkrong daripada mengaji,\" tuturnya. Sambas berharap, dengan gerakan BTQ dan Magrib Mengaji, dapat menghidupkan kembali tradisi masyarakat membaca Alquran. Terutama setiap selesai salat Magrib di seluruh pelosok dan kampung-kampung yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga dengan begitu diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan waktu antara Magrib dan Isya dengan efektif untuk beribadah kepada Allah. Serta memperdalam wawasan keagamaannya dan tidak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Lalu dapat menumbuhkan kesadaran di tengah-tengah masyarakat akan fungsi dan peranan Alquran bagi kehidupan manusia. Sehingga Alquran tetap dibaca dan dipelajari sekalipun telah tamat (khatam) dari Taman Pendidikan Alquran. Meningkatkan minat dan kemampuan masyarakat dalam membaca Alquran. Juga diharapkan dapat meminimalkan pengaruh negatif dari media elektronik. \"Semoga dengan hidupnya kembali kebiasaan Magrib Mengaji, anak-anak dan para remaja di lingkungan sekitar kita terbina akhlaknya, terselamatkan kehidupannya dari pengaruh-pengaruh negatif dari perubahan, perkembangan globalisasi, informasi dan teknologi,\" harapnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: