BIJB Rampung November, 2018 Ditargetkan Dapat Beroperasi

BIJB Rampung November, 2018 Ditargetkan Dapat Beroperasi

 MAJALENGKA – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka ditargetkan awal tahun 2018 dapat beroperasi, setelah beberapa tahap verifikasi dan sertifikasi. Pembangunannya sendiri ditarget rampung November 2017 mendatang. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Virdha Dimas Eka Putra, kepada sejumlah wartawan di sela pemberangkatan umrah dua warga Kertajati yang dibiayai PT BIJB, di kantor UMP BIJB Kertajati, kemarin (13/2). Semua pihak dan kontraktor yang terlibat akan berupaya mengejar pengerjaan proyek bandara pada sisi darat maupun udara. “Tanggung jawab kita adalah pada pengerjaan sisi darat itu sudah 30 persen per 31 Januari 2017 kemarin. Kalau sisi udara, kemarin kita koordinasi dengan Kementerian Perhubungan sudah 79 persen. Sektor penunjang utama lainnya seperti Hydrant Fuel 43 persen dan ATC 50 persen. Semua sepakat November 2017 selesai,” ujar Virdha. Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk maskapai airlines sudah ada beberapa yang siap beroperasi di BIJB. Termasuk PT Jasa Angkasa Semesta (PT JAS) Tbk yang punya ground handling ke berbagai airlines sudah menjalin MoU. Pihaknya optimis dari aspek pasar BIJB cukup prospektif. Ini dari hasil pihaknya studi banding ke airport di dalam dan luar negeri, banyak airport di Indonesia yang sudah sangat penuh. Sehingga  BIJB akan punya peluang besar sebagai pintu masuk bisnis dan pariwisata, yang akan berdampak signifikan bagi daerah sekitar. “Kami yakin jika airport ini beroperasi akan jadi the best gateway business and tourism, serta berdampak signifikan bagi masyarakat Majalengka dan Jawa Barat pada umumnya,” kata Virdha. Direktur Utama PT JAS Tbk, Adji Gunawan memaparkan, perusahaannya merupakan operator ground handling di sekitar 13 bandara domestik dan internsional. Juga memiliki link di sekitar 30 maskapai internasional, yang tertarik menjalin kerja sama menangani BIJB karena punya peluang potensial. Saat ini berbagai airport internasional di Indonesia seperti di Soekarno Hatta sudah overload, mencapai 60 juta penumpang dan 1 ton kargo per tahun. BIJB diharapkan bisa mengalihkan beban airport lain, sehingga bisa mengantisipasi pertumbuhan yang pesat di kawasan sekitarnya. (azs)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: