PKL Perjuangan Taati Penertiban, Sayang Tidak Ada Relokasi

PKL Perjuangan Taati Penertiban, Sayang Tidak Ada Relokasi

CIREBON - Salah satu pedagang kaki lima (PKL) Jalan Perjuangan, Paul Hias (56), mengaku tak menyoal adanya penertiban. Meskipun demikian, pria bertubuh gempal itu menyayangkan langkah Pemerintah Kota Cirebon yang tidak dibarengi upaya relokasi. \"Ya sudah seharusnya ngalah, kitanya juga salah. Tapi kita sih berharap ada solusi relokasi,\" ujar Paul yang menyaksikan lapaknya dibongkar. Paul mengaku sudah 10 tahun berjualan di Jl Perjuangan. Dia membuka warung kopi 24 jam. Paul dibantu sang istri berjualan untuk mendapatkan penghasilan. \"Kalau sekarang ditertibkan ya mau gimana lagi, terpaksa pindah. Tapi sekarang belum tahu mau ke mana, sementara di rumah dulu,\" kata pria asal Flores itu. Selama berjualan, dalam sehari dia bisa mendapatkan untung hingga Rp 300 ribu. Paul mendirikan bangunan semi permanen untuk usahanya. Selain untuk berjualan, lapak tersebut dijadikannya tempat istirahat. \"Ya siang malam di sini, tidur juga di sini,\" ungkapnya. Masih ada harapan Paul kepada Pemerintah Kota Cirebon agar menyediakan tempat berjualan untuk para pedagang Jl Perjuangan. Paul hanya ingin bisa melanjutkan hidup dengan bejualan. \"Umur udah segini, bisanya jualan. Kalau ada tempat jualan dari pemerintah ya syukur,\" bebernya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: