Jumlah BPR di Ciayumajakuning Berkurang, Ini Sebabnya

Jumlah BPR di Ciayumajakuning Berkurang, Ini Sebabnya

CIREBON - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Cirebon mengumumkan jumlah BPR di wilayah Ciayumajakuning yang berkurang. Dari 47 BPR, kini menjadi 43 BPR. Hal tersebut disampaikan Ketua Perbarindo Cirebon, Mukmin. Berkurangnya jumlah BPR di wilayah Ciayumajakuning disebabkan karena merger. \"Merger terkait modal minim untuk bisa saling maju,\" katanya didampingi Wakil Ketua Perbarindo Cirebon, Halomoan Sihite kepada Radar Cirebon. Mukmin juga menyebutkan, merger tidak selalu diartikan sebagai sebuah penurunan kinerja usaha. Karena itu, banyak pemilik BPR memilih melakukan penggabungan. Penguatan melalui merger tidak hanya menyangkut penguatan modal, melainkan juga penguatan manajemen. \"Karena modal maupun manajemen sama-sama penting dalam mendukung bisnis perbankan, maka dengan merger itu juga lebih efisien,\" ujarnya. Menurut Mukmin, melakukan penggabungan usaha adalah upaya menghadapi persaingan perbankan yang terjadi saat ini. Apalagi, saat ini persaingan tidak hanya antar BPR saja, tapi juga dengan bank umum. \"Meskipun persaingan dengan bank umum memang makin ketat, tapi BPR tetap optimis,\" ungkapnya. BPR masih yakin bisa menggarap pasar UKM dalam melakukan pengembangan bisnis perbankan. Mukmin juga menyebutkan, meskipun bank umum memang makin gencar menggarap segmen tersebut, tapi pasar UKM itu masih sangat luas untuk dimanfaatkan. Apalagi, BPR juga memiliki keunggulan sistem jemput bola. Serta kisaran pinjaman yang bervariatif sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. \"Selain itu kita punya analisis kredit yang matang dengan mengedepankan karakter, kapasitas, kemampuan, kapital atau modal, kondisi usaha, serta agunan nasabah yang mengajukan kredit,\" bebernya. Begitupun dengan produk tabungan. BPR juga masih memiliki produk tabungan seperti tabungan berjangka. Produk tabungan berjangka ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Seperti pendidikan dan kebutuhan lainnya. \"Suku bunga per tahunnya juga tinggi, aman, fleksibel jangka waktu dan besar setorannya sehingga masih jadi primadona,\" jelasnya. (nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: