Polri Antisipasi Pilkada Putaran Kedua, Imbau Jaga Persatuan

Polri Antisipasi Pilkada Putaran Kedua, Imbau Jaga Persatuan

JAKARTA - Pilkada serentak berlangsung cukup aman, namun pekerjaan rumah Polri masih belum sepenuhnya selesai. Korps Bhayangkara masih berupaya mengantisipasi ancaman keamanan pada putaran kedua pilkada serentak. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, ada sejumlah daerah yang diprediksi akan melanjutkan pilkada dengan putaran kedua. Salah satunya, DKI Jakarta (hasil sementara lihat grafis). ”Tentunya, pengamanan harus dilakukan untuk mengantisipasi semua kemungkinan,” papar Boy. Apalagi, ada sejumlah proses penghitungan suara yang kemungkinan menimbulkan masalah, seperti di Banten yang hingga saat ini terjadi perselisihan angka yang sangat tipis dan adanya peretasan pada situ Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. ”Karena itu penting antara Polri, TNI dan masyarakat membangun tekad pilkada aman,” ungkapnya. Terkait anggaran dan personil pengamanan putaran kedua, Boy mengaku semuanya telah dipersiapkan. Sehingga, dalam kondisi apapun pengamanan akan dilakukan. ”Jauh-jauh hari kalau anggarannya ya,” ungkapnya. Tidak hanya itu, informasi yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei terkait pilkada juga kerap kali dirujuk oleh masyarakat. Tentunya, informasi itu hanya untuk memahami kondisi, bukan representasi kemenangan salah satu pihak. ”Lembaga survei bukan merupakan lembaga yang sah menentukan hasil kemenangan dalam pemungutan suara. Sehingga, semua pihak tentunya harus menyadari bahwa keputusan menunggu penghitungan yang dilakukan KPU,” papar mantan Kapolda Banten tersebut. Dia menuturkan, bila memang dianggap masih ada yang belum memuaskan hingga bersengketa, tentunya jangan bertindak sendiri. Namun, harus dipandang bahwa melalui jalur hukum sengketa itu bisa diselesaikan. ”Kalau ada yang dianggap salah, silahkan laporkan. Jangan bertindak yang tidak bermartabat, seperti melakukan kekerasan,” paparnya. Polri berupaya maksimal untuk prosefional dalam memperoses semua laporan yang ada. Bila memang berhubungan dengan pilkada, maka proses akan dilakukan setelah ada hasil penelusuran dai Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakumdu). ”Kami kaji laporannya setelah itu,” tuturnya. Yang juga penting, karena pilkada serentak hampir selesai, semua elemen masyarakat, seperti ulama, tokoh masyarakat dan lainnya diharapkan kembali mempererat persatuan. ”Jangan terpecah-pecah lagi, diharapkan semuanya bersama saling menjaga keamanan,” jelasnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: