Puluhan Hektare Sawah Terendam, Kerugian Banjir Kasturi Capai Rp488 Juta

Puluhan Hektare Sawah Terendam, Kerugian Banjir Kasturi Capai Rp488 Juta

 MAJALENGKA - Banjir yang terjadi di Kecamatan Cikijing Rabu (15/2), selain melumpuhkan jalan utama juga menyebabkan tanggul sungai jebol. Puluhan kolam ikan milik warga, ratusan hektare sawah, ratusan rumah penduduk, dan fasilitas umum seperti SDN Kasturi dan Puskesmas Cikijing terendam. Camat Cikijing Ading Madudin SSos MM menjelaskan, tercatat di Blok Mekarsari Desa Kasturi ada 280 unit rumah terendam, 30 hektare sawah terendam, dan sejumlah infrastruktur rusak parah. Diantaranya tanggul Sungai Cibeet 100, tanggul Sungai Bengkok yang berbatasan dengan Desa Bagjasari sepanjang 8 meter, TPT Sungai Cilutung 7 x 2,5 meter, tanggul Sungai Cilutung persis di belakang gedung SDN Kasturi 8,5 x 2 meter. “Selain itu sedikitnya 7 unit rumah warga di Blok Sintungsari terendam, dan tembok penahan tanah (TPT) di jalan lingkar sepanjang 15 meter juga terendam. Sedangkan 1 unit rumah dan 2,5 hektare sawah di blok Palemsari juga terendam banjir. Ditambah 8 unit rumah dan 32 hektare sawah di blok Pinangsari, serta 2 hektare sawah di blok Cupusari,” jelas Ading. Kepala Desa Kasturi Drs Yadi Supriadi menambahkan, tanggul sungai di perbatasan Desa Kasturi dengan Desa Sukamukti sepanjang 5 meter rusak. Kejadian serupa menimpa tanggul sungai di perbatasan Desa Kasturi dengan Desa Banjaransari, TPT di blok Pinangsari sepanjang 51 meter rusak. Tidak hanya itu, jembatan dan TPT di blok Cupusari bahkan ambruk dihantam banjir bandang. “Kerugian yang dialami warga Rp138.000.000, areal sawah siap panen mencapai Rp162.925.000, kolam yang teredam Rp41.000.000, dan kerusakan infrastruktur Rp146.250.000. Jadi total mencapai Rp488.175.000,” bebernya. Pemerintah Desa Kasturi meminta Pemerintah Kabupaten Majalengka membantu membangun kembali sejumlah sarana yang rusak. Selain itu juga berharap bantuan normalisasi sungai Cilutung dan sungai Cisarongge, termasuk perbaikan tembok penahan tanah yang mengalami kerusakan. Di tempat yang sama, Kapolsek Cikijing Kompol Wawan Kuswana SH membenarkan bahwa penyebab utama banjir selain faktor alam juga karena ulah manusia yang membuang sampah ke aliran sungai. “Ketika turun hujan dan debit air meningkat, aliran sungai tersumbat tumpukan sampah dan sungai meluap,” ujarnya. (har)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: