Kades Diduga Selewengkan ADD, Warga Segel Kantor Desa

Kades Diduga Selewengkan ADD, Warga Segel Kantor Desa

KUNINGAN - Kekesalan warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, terhadap kepala desanya yang diduga melakukan penyelewengan dana Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016 akhirnya memuncak. Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi kantor desa dan melakukan aksi penyegelan, Senin (27/2). Mengawali aksinya, ratusan warga yang marah mendatangi Kantor Desa Padabeunghar sambil menggotong keranda mayat sebagai simbol kekesalan dan ketidakpercayaan warga terhadap Kuwu Padabeunghar Samad (60). Rencananya, warga ke kantor desa sekaligus ingin mendengarkan langsung klarifikasi Kades Samad atas dugaan penyelewengan dana desa tersebut. Namun, sang Kades ternyata sedang tidak di tempat dan beralasan sedang menjenguk saudaranya yang sakit di Bandung. Walhasil, kunjungan warga ke kantor desa pun hanya ditemui oleh sejumlah aparat desa dan anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga menuding Kepala Desa Padabeunghar telah melakukan penyelewengan dana bantuan untuk kepentingan pribadi. Banyak pos anggaran yang disalurkan tidak sesuai dengan APBDes bahkan beberapa di antaranya tidak melalui musyawarah desa yang melibatkan BPD maupun LPM. \"Contohnya pembangunan Kantor Desa yang menghabiskan anggaran hingga Rp352 juta yang pengerjaannya melibatkan kontraktor dan ini tidak melalui musyawarah desa. Hasilnya bangunan desa hingga kini hanya masih dalam bentuk tiang pancang,\" kata salahsatu tokoh desa setempat, Kelan, Senin (27/2) Sementara, Kedatangan Camat Pasawahan Eko Y Mahendra yang disusul Kapolsek Pasawahan Iptu Nuryana ke Kantor Desa Padabeunghar menemui massa sempat meredam emosi warga yang marah. Menanggapi keluhan warga tersebut, Camat Eko mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak apalagi harus melengserkan jabatan Kades karena bukan kewenangannya. Menurut Eko, persoalan dugaan penyelewengan dana desa oleh seorang kepala desa merupakan kewenangan Inspektorat dan penyidik dari kepolisian untuk menanganinya. Walaupun sempat terima, namun warga membubarkan diri dengan tertib sambil meninggalkan keranda dan tikar tulisan \"DISEGEL\" di halaman kantor desa Padabeunghar. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: