Tolak Terminal di Jalur Cipali, Dishub: Majalengka Dapat Apa?

Tolak Terminal di Jalur Cipali, Dishub: Majalengka Dapat Apa?

MAJALENGKA - Dinas Perhubungan (Dishub) Majalengka menyatakan keberatan jika Pemprov dan BIJB membangun terminal penghubung ke bandara di tol Cipali. Kepala Dishub Majalengka, Yusanto Wibowo SIP MM menegaskan pihaknya masih mempertahankan terminal induk dibuat di daerah di Majalengka. “Kalau terminal induknya di jalur tol Cipali dan exitnya langsung menuju terminal bandara, masyarakat Majalengka kedepan dapat apa? Ini sebagai salah satu pertimbangan Pemda Majalengka agar terminal induk dibangun di wilayah Majalengka,\" tegasnya. Ada opsi yang disodorkan Dishub Majalengka kepada Pemprov Jawa Barat maupun Kementerian Perhubungan. Yakni membangun terminal baru di Desa Pagandon Kecamatan Kadipaten atau merehabilitasi terminal lama di Cipaku Kadipaten. Kemudian Dishub Majalengka baru memetakan rakayasa lalu lintas penghubung ke terminal bandara. Terminal di luar jalur tol Cipali sebagai salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat kota angin. Namun sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi maupun komunikasi, baik dengan PT BIJB maupun Dishub Jawa Barat terkait pembangunan terminal induk menuju bandara tersebut. “Memang pembangunan terminal sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Apakah kita kembangkan terminal Cipaku atau justru membuat terminal baru di Pagandon, sudah kami usulkan kepada Pemerintah pusat maupun Pemprov. Jadi kalau terimanal induknya di tol Cipali, jelas kami keberatan,” paparnya. Terpisah, Manager Teknik BIJB Hidayat Effendi mengaku, soal pembangunan terminal bandara dengan terminal induk tersebut bukan tupoksi PT BIJB. Hal itu merupakan kewenangan Dishub Jawa Barat. Pembangunan terminal induk menurutnya merupakan kebutuhan utama. \"Tidak mungkin semua kendaraan umum langsung terhubung masuk ke terminal yang ada di bandara,\" katanya. “Tapi kedepan pasti akan ada koordinasi dengan Dishub Majalengka. Memang sebelumnya BIJB sudah ada rakor bersama Dishub provinsi, salah satunya membahas tentang pembangunan terminal induk. Tetapi untuk lokasi, kami juga tidak tahu,” jelasnya kepada Radar, Senin (6/3). Ditanya terkait fisik terminal bandara, Hidayat menyebutkan pembangunan gedung terminal bandara sudah mencapai 23 persen. Nantinya terminal ini menjadi sarana penghubung kendaraan ke terminal induk atau terminal umum yang sudah masuk standarisasi. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: