Ibu-ibu Parno Isu Penculikan, Ini Pesan saat Lihat Medsos
CIRBEON - Informasi simpang siur soal penculikan anak bahkan jadi perbincangan hingga ke sekolah-sekolah, terutama para orang tua yang mengantarkan dan menunggu anaknya di sekolah. Sejumlah warga pun mengaku waswas dan ketakutan setelah mendengar isu penculikan anak tersebut. Parahnya, isu ini menjadi viral dari mulut ke mulut bahkan media sosial (media sosial). Kabar yang beredar tersebut menyebutkan tentang anak-anak yang diculik di beberapa kawasan di Cirebon dan sekitarnya. Setelah beberapa hari, anak-anak yang diculik itu dikembalikan ke rumah dengan membawa uang jutaan rupiah. Mereka dikembalikan dengan jahitan luka di bagian perut. Setelah diperiksa, ternyata organnya sudah diambil. Sejumlah foto yang menggambarkan anak-anak sedang berbaring dalam kondisi tubuh diperban, serta orang dewasa yang tampak bersedih turut mewarnai kabar yang beredar di media sosial itu. \"Di mana-mana saya dengar isu itu, jadi khawatir karena saya punya anak masih sekolah kelas 3 SD. Sekarang jadi lebih waspada dengan antar jemput kalau sekolah,\" ujar Ningsih (29), salah satu orang tua yang ditemui di salah satu SDN di Kota Cirebon, kemarin. Ningsih mengaku takut dengan isu penculikan anak yang tengah beredar di masyarakat saat ini. Ia pun lebih ketat menjaga buah hatinya baik saat di sekolah maupun di rumah. \"Modusnya yang saya dengar macam-macam ya, ada yang katanya penculik pura-pura jadi pengemis, ini kan bikin resah. Makanya sekarang saya agak rewel kalau anak keluar rumah,\" ungkapnya. Dengan beragam isu penculikan yang beredar, Ningsih berharap pihak kepolisian terus berperan meningkatkan keamanan di masyarakat. \"Semoga aman-aman aja dan isu itu bohong. Kalaupun benar, polisi harus menindak pelaku dengan tegas,\" harapnya. Terpisah, Siti (42), warga Patrol, Indramayu, mengakui isu penculikan anak sudah beredar luas di masyarakat. Sejak adanya isu tersebut, dia kini mengawasi dan memperketat anaknya ketika bermain. \"Informasinya penculik anak-anak itu berpura-pura jadi pengemis dan jadi pemulung. Makanya kalau melihat ada pengemis atau pemulung, langsung diawasi warga. Ya ini kan jadi resah,\" ujarnya. Menanggapi isu penculikan yang berkembang di masyarakat, tentu peran sekolah pun sangat penting. Seperti yang dilakukan sekolah Kinderfield Cirebon. New Principal Kinderfield, Intani Prajaswari mengatakan pihaknya terus mengedukasi para siswa dan orang tua agar tetap waspada. \"Setiap hari kita selalu waspada. Termasuk dalam hal penjemputan siswa, kalau bukan penjemput yang namanya ada di list kita, siswa gak boleh diambil, kita akan telpon dulu orang tuanya,\" ujarnya. Tak hanya peran sekolah, kata Intan, peran keluarga pun sangat besar dalam hal ini. Keluarga di rumah pun harus terus bisa memantau keadaan anaknya baik itu anak yang masih balita hingga remaja. \"Sebisa mungkin selalu ada komunikasi yang baik antara orang tua, sekolah, pengasuh, lingkungan terdekat seperti perangkat RT atau RW itu juga sangat membantu,\" kata Intan. Intan juga menyarankan agar masyarakat jangan terlalu panik jika membaca berita di media sosial atau broadcast message di group WhatsApp (WA).(kom/mik/arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: