Nelayan Tak Kebagian Gas, Ini Solusi dari Kementerian ESDM
CIREBON – Penyaluran kuota gas khusus nelayan penerima program konversi BBM ke BBG yang diduga tidak tepat sasaran akhirnya sampai ke kuping Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kemarin (7/3), sejumlah staf dari Kementerian ESDM dan Hiswana Migas melakukan sidak ke Koperasi Nelayan Desa Ender Kecamatan Pangenan yang bertindak sebagai operator pendistribusian. Ketua Koperasi Nelayan Ender, Dusma saat itu menolak disebut menyelewengkan gas kuota khusus tersebut. Sesuai petunjuk dari dinas, gas-gas tersebut hanya dijual ke nelayan dengan menunjukkan kartu nelayan. “Saya ini ketat sekali, saya ikuti semua saran dari dinas, termasuk yang beli pun harus menujukkan kartu nelayan. Saya tidak mungkin menyalahgunakan kepercayaan dari dinas,” ujar Dusma. Ironisnya, justru ada wilayah yang tidak kebagian stok gas khusus seperti di Desa Ambulu. “Sudah sekitar empat bulan kita tidak dapat gas, nelayan kelimpungan, terpaksa balik lagi ke BBM,” tutu Ketua Nelayan Desa Ambulu, Samsurudin. Sementara itu, Analis Harga dan Subsidi Bahan Bakar Kementerian ESDM, Budi Winarno SE dalam kesempatan tersebut mengatakan, temuan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi ke depan. Pihaknya akan segera melakukan rapat dan berkoordinasi dengan pihak terkait tindak lanjut dari hal tersebut. “Untuk solusi yang terdekat kita akan pecah pangkalan ini sehingga gas tidak lagi di satu titik, tapi di beberapa titik untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: