Harga Anjlok, Petani Daun Bawang Rugi Ratusan Juta Rupiah

Harga Anjlok, Petani Daun Bawang Rugi Ratusan Juta Rupiah

MAJALENGKA - Sejumlah petani daun bawang di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka mengeluhkan turunnya harga secara drastik. Bahkan, karena kejadian tersebut, mereka mengalami kerugian puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Sutisna (45), salah seorang petani daun bawang di Blok Citando Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran mengaku pasrah menghadapi harga pasar yang berlaku saat ini. “Saat ini daun bawang hanya Rp1.000 per kilogram yang siap panen. Kami bisa rugi besar karena idealnya, untuk balik modal dan untung, harga per kilonya minimal Rp5.000,” ujar Sutisna, Minggu (12/3). Diungkapkan Sutisna, beberapa bulan lalu harga daun bawang melonjak hingga Rp15.000 per kilogram. Sehingga, petani banyak yang untung besar. Bahkan mereka lebih semangat menanam daun bawang. “Namun sekarang, harga tiba-tiba anjlok. Ya mau gimana lagi. Kita semua hanya bisa pasrah,” terangnya. Dengan adanya kondisi tersebut, Sutisna berharap ada upaya perbaikan dari pemerintah. “Karena pada dasarnya, kerugian yang terjadi ini kerapkali dari masih minimnya pemasaran. Jadi saya berharap upaya itu bisa dilakukan,\" jelasnya. Petani lainnya, Ahmadi(45) mengatakan, panen tahun kemarin para petani sayuran bisa meraih keuntungan lebih. Pasalnya, harga sayuran unggulan terbilang cukup bagus. Harga daun bawang berada di kisaran Rp8.000-Rp15.000 per kilogramnya. Dia mengungkapkan, sebagai gambaran, seorang petani yang menanam daun bawang di lahan seluas 0,25 hektare bisa memeroleh hasil penjualan sekitar Rp35 juta sebelum dikurangi modal atau biaya tanam. “Dengan dikurangi modal, petani bisa memeroleh keuntungan di atas Rp25 juta. Namun sekarang, dengan harga Rp1.000 per kilogram, petani merugi puluhan hingga ratusan juta karena membeli bibit bawangnya saja Rp8.000 per kilogram. Oleh karena itu, saya harap kondisi ini bisa segera diantisipasi,” harapnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: