Jembatan Putus, Harus Memutar 5 Km

Jembatan Putus, Harus Memutar 5 Km

TERISI - Semenjak ambruknya jembatan Cibereng, Kecamatan Terisi, Selasa (14/3) malam, warga di kawasan itu termasuk dari wilayah lain terpaksa memutar arah melewati jalan lain. Rute yang dilewati untuk menuju jalan raya Terisi - Jangga, atau sebaliknya harus melalui jalan raya Badak Jaya, Desa Mundak Jaya, Kecamatan Cikedung dan Pasar Terisi, dengan jarak tempuh sepanjang 5 kilometer dan memakan waktu sekitar 15 hingga 20 menit. Sebelum jembatan itu terputus, warga lebih memilih lewat jembatan Cibereng, karena memotong jalur dan hanya memakan waktu kurang lima menit. “Pejalan kaki memang bisa melewatinya. Tapi risikonya tinggi. Apalagi kalau debit air sungai naik. Sangat membahayakan. Hanya orang nekat saja yang menyeberang,\" ujar Opi, warga setempat, Kamis (16/3). Pemerintah Desa Cibereng pun melarang warganya melewati jembatan tersebut. Sebagai upaya mencegah warga maupun pengguna jalan dari wilayah lain yang memaksakan menyeberang, Pemdes menutup akses jalan menuju jembatan. Menurut Kuwu Cibereng S Mati Geni mengatakan jembatan tersebut tidak layak dilalui. Meski masih ada bambu yang sebelumnya digunakan untuk jembatan darurat dan masih terpasang, kini kondisinya sangat membahayakan dan mengancam keselamatan. \"Kami melarang dan menutup aksesnya, jangan sampai ada kejadian yang tidak di inginkan. Untuk sementara melewati jalan utama, yakni Badak Jaya, Desa Mundak Jaya, dan Pasar Terisi,” ujarnya. Ambruknya Jembatan Cibereng itu, kata dia sudah dilaporkan ke Pemkab Indramayu. Sekaligus meminta bantuan agar segera dilakukan perbaikan. Dikatakan, Jembatan Cibereng dibangun tahun 1986 melalui swadaya masyarakat. Kemudian tahun 1997, dibangun permanen oleh Pemkab Indramayu. Namun, karena banyaknya kendaraan yang melintas, jembatan pun tidak kuat menahan beban. Ditambah sungai Cipanas baru dinormalisasi sehingga arus air lebih deras. Akibatnya tiang penyangga tidak kuat menahan arus. Sementara Camat Terisi, Drs H Achmad Mansyur MSi, mengatakan, jembatan Cibereng bukan akses penyeberangan atau jalan utama, tapi merupakan jalur alternatif. Namun, karena melalui jembatan itu jarak tempuh menuju jalan raya Terisi- Jangga lebih dekat, warga pun memilih melintasi jembatan itu. \"Ambruknya jembatan Cibereng, sudah mendapatkan perhatian dari Pemkab Indramayu, dalam hal ini Dinas PUPR melalui Bidang Pembangunan jembatan. Mengenai apakah diperbaiki secepatnya, kami belum tahu. Namun, kami Muspika dan Pemdes Cibereng, berharap dilakukan secepatnya, \" ujarnya saat meninjau jembatan ambruk bersama Danramil Kapten Inf H Nariman dan Bhabinkamtibmas Polsek Terisi, kemarin.(kom)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: