Ratusan Itik Mendadak Mati, Peternak Takut Terserang Virus H5N1

Ratusan Itik Mendadak Mati, Peternak Takut Terserang Virus H5N1

LIGUNG – Memasuki musim hujan tahun ini, peternak itik di Desa Wanasalam Kecamatan Ligung merugi karena ratusan itik mendadak mati. Fenomena itu diduga akibat cuaca buruk yang menyebabkan daya tahan unggas tersebut melemah. Salah seorang peternak itik, Adi (42) mengaku 250 ekor itik yang dibudidayakan untuk potong hampir 75 persen mati mendadak. “Sekarang tinggal menyisakan belasan ekor. Mungkin cuaca buruk akhir-akhir ini menjadi penyebab matinya ratusan itik. Saya merugi lebih dari Rp2 juta, belum lagi biaya perawatan serta pembelian pakan ternak,” tuturnya, kemarin (21/3). Sudah hampir empat tahun terakhir dirinya menggeluti usaha ternak itik. Tahun sebelumnya usaha tersebut sangat menjanjikan, dari modal Rp1,5 juta mendapat keuntungan Rp5,5 juta sudah termasuk biaya pembelian pakan. Adi sudah berkoordinasi ke pemdes untuk meminta kepada dinas terkait obat pembersih kandang. “Khawatir ini virus flu burung sehingga menyebabkan itik mendadak mati,\" katanya. Hal yang sama dialami Uhari, peternak Majasari Kecamatan Ligung. Ratusan itik mendadak mati selama cuaca buruk terjadi di wilayah Ligung. “Padahal beberapa pakan yang kami siapkan cukup baik untuk mengantisipasi kematian pada curah hujan yang tinggi. Tapi tetap saja itik tidak bertahan,” imbuhnya. Untuk mengantisipasi kematian itik miliknya, dia memberi tambahan makanan berupa pakan dari bahan rempah-rempah. Cara tersebut dinilai efektif untuk meminimalisasi angka kematian ternak miliknya. Ratusan ternak miliknya mengalami gejala seperti lumpuh dan lemas. Pihaknya berharap instansi terkait memberikan penyuluhan kepada peternak, terutama pemberian vaksin kepada ratusan itik tersebut. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: