Soal Rencana Bangun TPA, Pemdes Kubangdeleg Warning Pemkab Cirebon

Soal Rencana Bangun TPA, Pemdes Kubangdeleg Warning Pemkab Cirebon

CIREBON - Pemdes Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon meminta pemerintah daerah menentukan keputusan terkait lokasi pembuangan akhir (TPA) sampah. Kuwu Desa Kubangdeleg, Agus Dustam menuturkan, sejak tahun 2016 sudah beberapa kali digelar pertemuan dan pembicaraan antara pemdes dengan pemkab terkait calon lokasi TPA sampah di desanya. “Pembicaraan itu sudah dari tahun 2016. Bahkan sudah ada survei dan beberapa kali rapat. Bahkan tim dari Bandung pun ikut turun,” ujar Dustam. Dia mengatakan, respons masyarakat pun mendukung. Bahkan, siap meneken pernyataan hitam di atas putih jika memang diharuskan. Tapi sayangnya, pembicaraan ke arah finalisasi TPA tak kunjung terlaksana. Informasi terakhir, rencana lokasi TPA di Kubangdeleg tersebut dibatalkan. “Saya sih belum terima surat resmi batalnya alokasi TPA itu. Yang jelas ada informasi yang masuk. Katanya tidak jadi di sini. Padahal lokasinya sesuai, ada lahan luas yang tidak produktif. Ada akses jalan, jauh dari permukiman dan hampir seluruh kecamatan di Wilayah Timur Cirebon (WTC) setuju lokasi TPA ada di Kubangdeleg,” jelasnya. Namun, dia sadar bahwa sepenuhnya, penunjukan TPA adalah kewenangan pemerintah daerah. Dustam meminta agar Pemkab Cirebon serius. Jika memang tidak jadi, lanjutnya, maka harus ada pengumuman resmi. Karena sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan masyarakat. “Kalau sekarang masyarakat mendukung. Tapi jangan salah, jika pemkab tidak serius, kemungkinan warga nantinya malah menolak pembangunan TPA. Pemkab harus tegas, terlebih sudah ada investor yang mau masuk. Kita butuh kepastian,” tuturnya. Permasalahan sampah memang jadi sesuatu yang mendesak. Itu karena, banyak badan jalan di wilayah Kabupaten Cirebon dipenuhi sampah karena tidak ada TPA. “Kita sudah setengah jalan. Kalau tidak dilanjutkan, ya tidak masalah. Bukan kita yang rugi. Ini murni karena keprihatinan kita melihat Kabupaten Cirebon yang butuh TPA. Mau sampai kapan sampah-sampah itu menumpuk di jalan?” tambahnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: