Sunjaya Tegas, Azis Bimbang

Sunjaya Tegas, Azis Bimbang

KESAMBI –Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi tak mau mengubah komitmen. Secara tegas, dia meminta Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH untuk mentaati komitmen yang sudah disepakati. Momen pelantikan Rektor Untag Cirebon Prof Dr IR HM Guntoro MM MSi di Aula Untag Jalan Perjuangan, menjadi kesempatan bagi dua kepala daerah membahas perbatasan. Walaupun hanya sekitar 20 menit berbincang, Sunjaya dan Azis. “Peta dua sudah ditandangani. Mau diubah lagi. Saya ngobrol dengan Pak Azis agar sepakat di peta satu. Itu solusi alternatif terbaik,” ucap Sunjaya, kepada Radar, Jumat (24/3). Sunjaya menjelaskan, peta dua merupakan pilihan walikota, bukan kesepakatan. Pilihan itu, sudah disampaikan saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dalam pertemuan itu, Sunjaya memilih peta satu, Azis peta dua. Kejadiannya tanggal 15 Desember 2015. Lantaran deadlock, Gubernur Ahmad Heryawan atau akrab disapa Aher memberikan waktu istirahat. Saat istirahat itu, Aher menemui Sunjaya dan meminta menyetujui peta dua sesuai keinginan Walikota Azis. “Akhirnya saya mengalah demi selesainya batas Kabupaten dan Kota Cirebon. Peta dua ditandatangani bersama,” terangnya. Namun, setelah ada demo dari warga, walikota berubah pikiran. Selanjutnya muncul peta tiga. Atas hal itu, Sunjaya merasa kesal. Karena sikap pemimpin saat mengambil kebijakan harus konsisten dan komitmen. Tidak berubah sekalipun ada demo. Meskipun demikian, Sunjaya memahami kondisi Walikota Azis. Karena itu, Kabupaten Cirebon mau mengalah lagi untuk kembali ke peta satu. Bila itu terjadi, Sunjaya memastikan akan membubuhkan tanda tangan. Tapi, bila pemkot bersikukuh dengan peta tiga, empat dan lima, Sunjaya tidak akan menerima. “Saya tidak mengenal peta selain peta satu dan dua. Artinya, diluar dua peta itu tidak akan ada tanda tangan,” tegasnya. Terkait hal itu, Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH akan memikirkan kembali bersama pejabat terkait di lingkungan Pemkot Cirebon. Pasalnya, persoalan batas wilayah merupakan hajat hidup orang banyak. Bila kembali ke peta satu, seluruh warga Pilang Setrayasa masuk ke Kota Cirebon. Hanya saja, parkiran di CSB Mall masuk ke Kabupaten Cirebon. Diskusi dua tokoh itu berlangsung hangat. “Saya akan rapatkan bersama pejabat terkait Pemkot Cirebon. Kalau ada keputusan, nanti disampaikan,” ucapnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: