Banjir Kepung Majalengka, Sejumlah Jalur Terputus, Warga Tuding Drainase Buruk

Banjir Kepung Majalengka, Sejumlah Jalur Terputus, Warga Tuding Drainase Buruk

MAJALENGKA - Pelaksana BPBD Dr H Toto Sumiato MPd melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Drs Piping Ma’arif menyatakan,  belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait musibah banjir yang terjadi Senin (27/3) malam sekitar pukul 19.30 di sejumlah daerah di Majalengka. Pihaknya mencatat ada dua kecamatan terendam banjir yakni kecamatan Majalengka dan Dawuan. Untuk Kecamatan Dawuan terjadi di dua blok yakni Minggu dan Senin Desa Gandu yang merendam 70 unit rumah warga, 4 bangunan pemerintahan dan lembaga sekolah, serta 30 hektare sawah dan memutus jalur yang menghubungkan Desa Gandu dengan Desa Dawuan. “Kami sudah lakukan pendataan di lokasi banjir, yang disebabkan intensitas curah hujan tinggi. Kami juga melakukan evakuasi barang milik warga maupun dokumen pemerintahan dan sekolah,” terangnya, Selasa (28/3). Meski kondisi banjir sudah surut sejak kemarin malam, namun sejumlah kebutuhan mendesak diperlukan masyarakat. Diantaranya makanan siap saji, air bersih, peralatan kesehatan dan kebersihan. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait diantaranya Dinkes guna memeriksa kesehatan masyarakat. Sementara banjir juga terjadi di wilayah Majalengka kota. Beberapa ruas jalan utama KH Abdul Halim terendam dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Serta memutus lalu lintas jalur Cigasong-Jatiwangi terutama di Kutamanggu dan Cicenang, yang terpaksa harus dialihkan petugas kepolisian. Banjir di Majalengka kota bersamaan dengan sejumlah daerah lain termasuk Dawuan akibat meluapnya sungai Cikasarung. Selain ruas jalan utama dan alternatif lainnya, yang terparah juga menimpa pemukiman masyarakat di Rt 04 Kelurahan Cikasarung Kecamatan Majalengka. “Banjir disinyalir akibat jebolnya saluran irigasi sawah sehingga menggenangi rumah warga. Pihak kami masih melakukan pendataan terkait kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat setempat. Namun kondisinya memang tidak separah di Dawuan,” lanjutnya. Drainase di wilayah Majalengka kota dinilai kurang baik, sehingga ketika curah hujan tinggi dengan intensitas lama maka menyebabkan kondisi sejumlah infrastruktur umum terendam. Bahkan air banjir juga masuk ke falisitas kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka. Sementara informasi yang dihimpun  di lapangan, blok Babakan Desa Jatisawit Kecamatan Kasokandel juga mengalami banjir akibat meluapnya Sungai Cideres. Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Kapolsek Kasokandel, Ipda Wawan Setiawan SE mengatakan, curah hujan yang cukup  deras akibat kiriman air dari hulu yang sangat tinggi, merendam Jembatan Cibanuang Sungai Cideres, sehingga  air  masuk ke pemukiman warga. \"Jarak yang dekat antara desa yang berada persis di bantaran sungai itu menyebabkan air dengan mudah memasuki permukiman. Setidaknya, ketinggian air yang membanjiri permukiman 40-50 sentimeter,\" kata Kapolsek Wawan kepada wartawan, Selasa (28/3). Akibat kejadian tersebut, aktivitas warga maupun akses kendaraan roda dua yang berada di Desa Jatisawit, selama kurang lebih dua jam terisolasi dan tidak bisa dilalui. Air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 18.30 WIB, dan baru surut sekitar pukul 20.00 WIB. Petugas yang datang ke lokasi langsung memberikan imbauan agar warga tetap waspada. (ono/ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: