Cerita Masniah, Lansia 106 Tahun Masih Jualan Nasi Lengko (2/Habis)
CIREBON - Saat berjualan Masinah tidak sendirian, tepat disebelah lapaknya, sang suami tercinta, Karduyun juga ikut berikhtiar dalam mencari rezeki, dengan membuka jasa pangkas rabut. Namun sayangnya, pasang sumai istri itu tidak dikarunia seorang anak. Masinah mengungkap,sungkan dirinya untuk menerima bantuan orang lain, selagi dirinya masih dapat berusaha sendiri. Apalagi harus meminta-minta, hal tersebut merupakan sebuah pantangan bagi dirinya. “Di dalam agama Islam kan diajarkan untuk enggak boleh minta-minta, selagi masih bisa usaha,” ungkap Masinah sembari melayani pelanggannya. Masinah menceritkan, sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya diusia 15 tahun, dirinya sudah berjulan makanan. Di mana, waktu itu dirinya berjualan gorengan. “Waktu itu, banyak juga orang Belanda yang beli gorengan saya,” kata Masinah sambil tersenyum, seakan memarekan gusi yang kini tak lagi bergigi. Kemudian, lanjut Masinah, dalam sehari dirinya bisa mengantongi paling banyak 50 ribu rupiah dari berjualan nasi lengko. Satu porsi nasi longko dijual dengan harga Rp5 ribu. Namun tak jarang, setelah selsai berjualan nasi lengko, dirinya beralih berjualan pisang goreng dan rujak pecel ke salah satu salon di Jl Cangkring. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. “Ya semoga, saya dan suami selalu diberikan kesehatan. Supaya, bisa terus mencari rezeki lewat berjualan makanan,” lirih Masinah. (fazri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: