Fragmen Cirebon Tempo Dulu; dari Syekh Syarif hingga Kolonial

Fragmen Cirebon Tempo Dulu; dari Syekh Syarif hingga Kolonial

TEPAT 2 April 2017, merupakan Hari Jadi (Harjad) ke-535 Kabupaten Cirebon. Rangkaian kegiatan seremonial digelar Pemerintah Kabupaten Cirebon mengiringi setiap peringatan hari jadi. Penetapan hari jadi sendiri berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1989. Sejarawan Mustaqim Asteja menuturkan, Harjad Kabupaten Cirebon diambil dari peristiwa saat Tumenggung Cakrabuana dengan dukungan Walisongo yang dipimpin Sunan Ampel Denta, menobatkan Syekh Syarif Hidayatullah sebagai Sunan Carbon Sinarat Sunda. Yaitu Raja Islam pertama Cirebon yang merdeka dari Kerajaan Sunda Pakoean Padjadjaran. Penobatan itu dilakukan bertepatan dengan hari Kamis tanggal 12 Syafar 887 Hijriah atau 2 April 1482 Masehi. Bagi Mustaqim, Kabupaten Cirebon terbentuk secara pemerintahan sejak tahun 1819. Kemudian Pemerintahan Kota Cirebon terbentuk tahun 1906. \"Jadi, wilayah Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, dulu merupakan satu kesatuan wilayah. Pemerintah Kabupaten Cirebon saat itu dipusatkan di Pendopo Bupati Cirebon yang berada di wilayah Kota Cirebon. Baru pada tahun 1979, pusat Pemerintah Kabupaten Cirebon berpindah ke Sumber,\" tutur Mustaqim. Wilayah Cirebon era Kolonial Belanda, disebut dengan Regentschap sebutan dari wilayah setingkat kabupaten yang dikepalai seorang Regent atau Bupati. Istilah bupati berasal dari bahasa sansekerta, Bu artinya tanah, sedangkan Pati berarti Tuan. Pada mulanya, bupati adalah tuan yang berkuasa di atas sejumlah luas tanah. Pada tahun 1823, Keresidenan Cirebon terdiri dari lima kabupaten, yaitu Cirebon, Maja, Bengawan Wetan dan Galuh. Tiga tahun kemudian/kabupaten Bengawan Wetan dihapuskan. Kemudian pada tahun 1856 Kabupaten Cirebon wilayahnya meliputi 8 distrik, yaitu Kota Cirebon, Luar Kota, Plumbon, Beber, Mandirancan, Sindanglaut, Losari dan Gegesik. Awal abad XX wilayah administratif Kabupaten Cirebon berdasarkan Staatsblad van Nederlandsh-Indie No 310 tahun 1900 terbagi menjadi tujuh distrik yaitu, Beber, Mandirancan, Sindanglaut, Losari, Plumbon, Palimanan, Gegesik Lor serta terdiri dari 18 wilayah onderdistrik. Tanggal 2 Februari 1809 Gubernur Jenderal Deandels, menetapkan peraturan dalam pengelolaan Wilayah Cirebon. Negeri Cirebon dibagi menjadi dua prefecture bagian utara meliputi Kasultanan Cirebon dan Pangeran Gebang, diperintah oleh tiga sultan yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom dan Sultan Kacirebonan. Tanggal 13 Maret 1809 Deandels menetapkan bahwa wilayah Kasultanan Cirebon dibagi atas tiga daerah masing-masing dikepalai seorang sultan. Ketiga daerah dimaksud adalah Cirebon dan Kuningan dikepalai Sultan Sepuh VII, Pangeran Tajul Arifin Juhnudin, selama 25 tahun. Kemudian daerah Majalengka oleh Sultan Anom VI Pangeran Raja Komarudin I, selama 27 tahun. Dan daerah Indramayu dikepalai Sultan Kacirebonan selama enam tahun. Saat itu, wilayah Kesultanan Cirebon sendiri terdiri atas 12 distrik, yaitu Losari, Gebang, Panjalu, Talaga, Kuningan, Cikaso, Matanghaji, Rajagaluh, Sindangkasih, Bengawan Wetan, Bengawan Kulon, dan Paparean. Masing-masing distrik dikepalai seorang pejabat Tumenggung. Hingga kini, wilayah Kabupaten Cirebon memiliki 412 desa/kelurahan dan 40 kecamatan. Selamat Hari Jadi Kabupaten Cirebon. (jamal suteja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: