Kalangan Profesional Mulai Dimunculkan Jadi Kandidat Walikota Cirebon

Kalangan Profesional Mulai Dimunculkan Jadi Kandidat Walikota Cirebon

CIREBON - Mencuatnya nama dokter senior RSUD Gunung Jati, dr Edia Sanif SpJP sebagai kandidat calon walikota, merupakan indikator masyarakat jenuh dengan politikus. Apalagi, ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu sudah dilirik Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra. Pengamat Politik Sutan Aji Nugraha menilai, fenomena kemunculan tokoh non parpol pada perhelatan pilkada sedang menjadi tren. Untuk Kota Cirebon terbilang baru. Diprediksi, masyarakat bakal lebih merespons ketimbang tokoh-tokoh politik. “Tokoh profesional adalah figur alternatif. Kita sudah lihat di Bandung dan banyak daerah lain, mungkin sudah waktunya di Cirebon arahnya ke situ juga,” ujar Sutan kepada Radar, Minggu (2/4). Masyarakat, kata Sutan, saat ini lebih terbuka dan sangat menuntut. Bisa jadi, masyarakat juga menginginkan ada perubahan. Hal itu terbukti dengan adanya partai-partai yang memunculkan figur dari eksternal. Dia yakin, partai seperti Gerindra dan PAN berupaya mengakomodasi fenomena ini. “Politisi yang ada selama ini dianggap tidak cukup mampu membangun kota. Untuk 2018 nanti sudah waktunya mempertimbangkan menjaring tokoh non parpol,” katanya. Sutan menyarankan, partai politik untuk mulai melakukan survei terhadap calon non politikus. Bahkan, bila hasil survei calon dari kalangan eksternal ini lebih bagus, petinggi partai mestinya rela untuk mengusung daripada memaksakan diri untuk maju. Sebelumnya, Partai Gerindra sepertinya paling serius mengakomodasi tokoh eksternal. Sekretaris DPC Partai Gerindra, Heru Cahyono mengungkapkan, partai bentukan Prabowo Subianto itu sudah terbukti dalam urusan ini. Beberapa figur eksternal berhasil diusung dan membawa perubahan. Dia mencontohkan Ridwan Kamil di Bandung yang sukses memberi warna tersendiri dengan kinerjanya sebagai walikota. Untuk Kota Cirebon, Heru tak menampik cukup mempertimbangkan dr Edial Sanif sebagai calon walikota. Track record Edial selama ini dianggap sebagai indikator yang tidak bisa dikesampingkan. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: