Tak Miliki Komputer dan Internet, 10 SMA Terpaksa Numpang UNBK

Tak Miliki Komputer dan Internet, 10 SMA Terpaksa Numpang UNBK

  INDRAMAYU – Pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini di Kabupaten Indramayu, 100 persen dilaksanakan berbasis komputer alias UNBK. “Tahun lalu hanya tiga SMA yang UNBK, 2017 sekarang 100 persen dari total 50 SMA negeri dan swasta,” ucap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Indramayu Drs Wintomo MPd kepada Radar, Minggu (9/4). Walau diakuinya, dari jumlah sebanyak 20 SMA negeri dan 30 SMA swasta, tidak semuanya melaksanakan UNBK secara mandiri. Sebanyak 10 SMA harus menggelar UNBK dengan menumpang ke sekolah lain lantaran belum memiliki fasilitas internet dan komputer. “Sebenarnya perangkat komputer maupun jaringan internet untuk UNBK di empat SMA itu ada. Tapi mungkin jumlahnya terbatas sehingga tidak bisa memenuhi teknis ujian yang maksimal dilakukan tiga sesi,” terang Wintomo yang juga kepala SMAN 1 Krangkeng ini. Berdasarkan laporan yang diterimanya, pelaksanaan UNBK SMA di Kabupaten Indramayu tahun 2017 ini bakal diikuti sebanyak 5.399 calon peserta dari kelas XII. Terdiri dari 3.026 peserta jurusan IPA dan 2.373 jurusan IPS. Laboratorium yang digunakan berjumlah 85 ruangan. Meski bukan sekolah kejuruan, para calon peserta UNBK tidak terlalu kaget untuk mengikuti ujian berbasis online ini. Para siswa dianggap telah cukup familiar dengan sistem dan perangkat ujian. Sebab sebelumnya telah mengikuti simulasi dan try out dengan metode yang sama. Terpisah, Kepala (BP3 )Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan) Wilayah V Cirebon (meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Majalengka), Dra Hj Dewi Nurhulaela MPd mengatakan 19.912 siswa SMA dan 1.478 siswa MA kelas XII di BP3 Wilayah V siap mengikuti UN. Menurutnya, sejumlah kendala dan hambatan yang terjadi saat UNBK SMK pekan lalu menjadi perhatian dan pembelajaran untuk tingkat SMA. Sementara itu, Kepala SMAN 1 Gegesik Kabupaten Cirebon H Hartono mengaku pihaknya menyewa genset dan menyediakan dua server cadangan. Untuk komputer, kata Hartono, sebagian meminjam atau menggunakan laptop siswa. \"Kita sudah mantap untuk itu. Meski komputer kurang, setengah laptop kita pinjam ke siswa,\" aku Hartono. (kho/via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: