Dari Pemeriksaan Saksi, Ini Kronologi 9 Petani Tewas Tenggelam
MAJALENGKA – Sebanyak 9 dari 22 petani Majalengka yang hendak pergi ke sawah tewas saat perahu yang ditumpanginya bocor dan tenggelam di rawa Anggararahan, Kamis (13/4) pagi. Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto SE MH didampingi Kapolsek Jatitujuh AKP Asep Supriadi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan saksi Andri Sucipto (22) warga Desa Sumber Kulon dan Edi Saedi (37) warga Desa Jatiraga Kecamatan Jatitujuh, para petani menyeberangi Rawa Anggararahan menuju sawah milik Takim dengan menggunakan angkutan perahu kayu milik H Cita warga Desa Jatiraga. (Baca: Terbiasa Pakai Perahu, Ini Identitas 9 Petani yang Tewas di Rawa) “Perahu kayu sendiri berukuran kira-kira 5 x 2 meter dan menggunakan motor tempel. Sebagai pengemudi adalah Hendi warga Desa Jatiraga. Sesaat setelah berjalan, perahu mulai mengalami kebocoran, dengan cepat air masuk kedalam perahu,\" terang Mada ketika meninjau langsung tempat kejadian perkara (TKP). Karena keadaan perahu bocor pada bagian depan saat itu, lanjut Mada, maka Hendi memerintahkan penumpang agar pindah ke bagian belakang. Namun para penumpang tidak menanggapinya. Selanjutnya, ketika perahu berjalan sekitar 30 meter dan air semakin deras masuk, perahu mulai tenggelam. (Baca: 13 Petani Selamat dari Perahu Maut, Ini Daftar Namanya) “Penumpangpun panik, langsung mereka lompat dari perahu. Tapi tidak semuanya bisa berenang dan meraih pegangan, makanya ada korban jiwa sebanyak 9 orang,\" ungkapnya. Ditambahkan Mada, dengan kerja keras anggotanya, TNI, tim SAR, BPBD dan warga sekitar, ke 9 penumpang yang meninggal dunia berhasil dievakuasi dan diindetifikasi. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: