Penerapan One Way di Jalan Kesehatan Belum Efektif

Penerapan One Way di Jalan Kesehatan Belum Efektif

MAJALENGKA - Pemberlakuan one way di sepanjang Jalan Kesehatan hingga lampu merah perempatan Abok belum efektif. Minimnya sosialisasi dan sanksi kepada pengendara yang menerobos, menyebabkan masih banyak pengendara yang melanggar. Tidak sedikit pengendara yang masih nekat melawan arus di jalan depan RSUD Majalengka. Padahal pelang larangan melintas sudah terpasang. Salah seorang pengunjung RSUD Majalengka, Kusnadi (46) mengatakan, penyebab utama kemacetan tidak hanya pengendara yang menerobos. Parkir liar di depan RSUD juga menyumbang kemacetan di jalur tersebut. Padahal RSUD sudah menyiapkan lahan parkir untuk pengendara mobil dan motor. “Imbasnya masih terjadi kemacetan di depan rumah sakit ini. Padahal peringatan itu sudah terpasang di sudut SMPN 1 Majalengka agar mudah dilihat pengendara, namun tetap saja banyak yang menerobos,” tuturnya. Kusnadi berharap dinas terkait segera turun tangan menertibkan, baik parkir liar maupun pengendara yang menerobos jalur tersebut. Dia mengapresiasi pemberlakuan satu arah untuk meminimalisasi kemacetan yang selama ini kerap terjadi di jalan Kesehatan. “Saat ini saja kemacetan sudah lumayan terurai. Beda beberapa bulan lalu saat belum diberlakukan satu arah. Tapi dengan pemberlakuan aturan tersebut justru makin banyak mobil yang parkir di pinggir jalan, karena tidak ada kendaraan dari arah berlawanan. Ini juga harus ditertibkan,” pintanya. Pada papan peringatan dan pemberitahuan disebutkan jalur satu arah di jalan tersebut mulai berlaku pukul 06.00 hingga 18.00. Namun banyak yang tidak mengindahkan peringatan tersebut, terutama pengendara yang nekat melintas berlawanan arah. Salah seorang petugas parkir, Endri (35) mengaku sudah memperingatkan pengendara yang nekat melawan arus. Namun tetap saja memaksa dengan alasan tujuan dekat. Sehingga dia berinisiatif membantu Dinas Perhubungan (Dishub) menyosialisasikan jalur satu arah kepada pengendara. “Tetapi tidak setiap pengendara yang kami minta memutar dan mengikuti jalur, mau mendengar arahan kami dan petugas parkir lainnya. Justru akhirnya kami yang berdebat dengan pengendara yang nekat menerobos itu,” ucap dia. Apalagi para pengendara kerap menegur petugas parkir lantaran bukan petugas Dishub Majalengka yang berjaga. Sehingga mereka membiarkan para pengendara yang nekat menerobos jalur tersebut. Dia berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut karena jalur satu arah dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan. Kondisi tersebut cukup membantu petugas parkir mengatur kendaraan yang terparkir. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: