65 Ribu Personel Siaga, Glodok Hari Ini Tutup

65 Ribu Personel Siaga, Glodok Hari Ini Tutup

  JAKARTA – Puluhan  ribu personel gabungan diturunkan guna mengamankan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Mereka dari unsur Polri, TNI, dan anggota Linmas. Mereka akan disebar di tiap TPS. \"Kekuatan penuh,\" kata Kapolri Jendral Tito Karnavian di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, kemarin (18/4). Selain itu, masih ada kekuatan cadangan yang siap untuk dikerahkan. Pasukan ini ada yang berada di bawah komando langsung kapolri tingkat mabes maupun yang langsung di bawah kendali Panglima TNI. “Kami yakinkan warga Jakarta untuk pemilihan Insya Allah dapat berjalan lancar. Dan silakan menggunakan hak pilih, hak politik, dengan sebebas-bebasnya. Ini dijamin oleh pemerintah,\" tutur Tito. Selain di wilayah DKI Jakarta, mantan Kadensus 88 ini mengaku sudah menangani adanya dugaan pergerakan massa dari luar Jakarta. Ia mengatakan, seluruh kapolda di Jawa dan Sumatera, termasuk Polda Metro Jaya, sudah mengeluarkan maklumat untuk melakukan larangan dengan dasar diskresi. Mereka akan menindaklanjuti segala tindakan massa yang ingin melakukan tindakan seperti kepolisian, yakni kewenangan melekat kepada seluruh anggota kepolisian, seluruhnya untuk dapat menilai dan mengambil tindakan untuk kepentingan public. Tidak lupa, Tito berharap pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta berjalan aman dan damai. Oleh karena itu, ia meminta restu seluruh pihak, terutama warga Jakarta agar aparat bisa menjalankan pemilukada dengan aman dan damai. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan kembali segala pernyataan pemerintah dan aparat berwajib bahwa pemilukada harus dalam kondisi damai, tenang dan tanpa tekanan. Dalam rangka itu, dirinya bersama para penegak hukum ingin menciptakan situasi yang kondusif bagi warga DKI Jakarta. Saat disinggung tentang adanya kegiatan Tamasya Al Maidah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menegaskan, pelaksanaan Tamasya Al Maidah dilarang. Hal itu sudah tertuang dalam maklumat Kapolda Metro Jaya. \"Maklumat sudah jelas, udah itu aja baca maklumat udah jelas. Kalau ada mobilisasi massa akan dipulangkan,\" ujar Iriawan. Mantan Kapolda Jabar ini menegaskan, apabila ada pihak yang melanggar, polisi langsung bertindak tegas. Hal itu pun tidak hanya berlaku untuk Tamasya Al Maidah, tapi juga semua tindakan yang mengerahkan massa. \"Siapa pun yang mengganggu pemungutan suara akan kami tindak tegas,\" tegasnya. Meskipun melarang Tamasya Al Maidah, Iriawan mengaku mempersilakan umat untuk menginap ke masjid-masjid. \"Ya nggak masalah kalau mau salat mah silakan. Tapi ke TPS tidak boleh,\" tegas Iriawan. Saat disinggung mengenai kemungkinan para inisiator Tamasya Al Maidah akan ditangkap, ia enggan berandai-andai. Ia mengaku melihat keadaan dalam pelaksanaan di masa depan. Sementara itu pada Rabu (19/4) pusat ekonomi di kawasan Glodok, Jakarta Barat, tutup sementara. Langkah ini diambil untuk meminimalisasi potensi kerucuhan yang timbul saat pencoblosan. Kios yang hari ini tutup di sekitaran LTC (Lindeteves Trade Centre), Glodok Jaya, Glodok Blustru, dan pusat perniagaan Asemka. Pengumuman tentang penutupan toko mulai tersebar di beberapa sudut pertokoan. \"Iya dari asosiasi menyarankan untuk melakukan penutupan,\" ucap Ghani (48) seorang pemilik toko perkakas di kawasan Glodok Blustru. Ghani mengatakan sebenarnya polisi sudah memberikan rasa aman. Namun sebagai salah satu pedagang dirinya merasa khawatir dengan potensi kericuhan. Hal sama juga di ungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Barat, Ade Putra Kurniawan. Dia mengatakan banyak pedagang mengaku takut akan terjadi kericuhan. Sementara Dandim 0503/JB Letkol Inf Wahyu Yudhayana mengatakan sudah ada 2.936 personel TNI untuk mengamankan Pilkada di wilayah Jakarta Barat. Khusus untuk Glodok, disiapkan mobil Anoa dan personel 1 SSK atau 100 anggota. \"Ini untuk mengantisipasi adanya kericuhan. Nanti kami juga dibantu pihak kepolisian,\" ucap Wahyu. (gum)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: