AS Minta Perdagangan yang Bebas dan Adil
JAKARTA - Hubungan dagang menjadi hal utama yang dibahas Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence saat menemui Presiden Joko Widodo kemarin (20/4). AS menginginkan hubungan ekonomi antara kedua negara berlangsung secara privat alias bilateral. Tawaran itu disepakati Indonesia. Setelah tiba Rabu (19/4) malam, kemarin pagi sekitar pukul 10.00 Pence tiba di halaman Istana Merdeka. Dia mengajak serta Istrinya, Karen, dan kedua puterinya, Audrey dan Charlotte. Mereka tiba menggunakan dua mobil SUV berwarna hitam. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyambut kedatangan Pence di sayap kanan Istana Merdeka. Dalam pernyataan pers bersama, Jokowi mengatakan bahwa itu merupakan pertemuan pertama dirinya dengan pemerintahan baru Amerika Serikat. “Namun, komunikasi melalui telepon telah saya lakukan dengan Presiden Donald Trump sejak Januari lalu,” ujarnya. Jokowi menuturkan, AS telah berkomitmen meningkatkan strategic partnership atau kemitraan strategis dengan Indonesia. Khususnya dalam bidang-bidang kerja sama dan investasi. “Bulan depan akan ada tim yang membahas pengaturan perdagangan dan investasi bilateral berdasarkan prinsip win-win solution,” lanjutnya. Di luar itu, kedua negara sepakat menguatkan kerja sama di bidang perdamaian. Berdasar data Kementerian Perdagangan, total perdagangan kedua negara pada 2016 mencapai USD 23,439 miliar. Ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 16,14 miliar, sedangkan ekspor AS ke Indonesia USD 7,298 miliar. Indonesia mengalami surplus USD 8,84 miliar. “Kami percaya, kita masih memiliki kesempatan untuk mengembangkan hubungan perdagangan secara bebas dan adil,” ujar Pence. Usai bertemu Jokowi, Pence melakukan pertemuan bilateral dengan Wapres Jusuf Kalla siang kemarin di Istana Wakil Presiden. Pertemuan itu diikuti Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menkopolhukam Wiranto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Usai bertemu JK, Pence bergeser ke Masjid Istiqlal. Dia kagum melihat toleransi antarumat beragama di Indonesia saat berkunjung ke masjid berkapasitas 200 ribu jamaah itu. Hal tersebut diungkapkan Imam Besar Istiqlal KH Nasaruddin Umar yang berkesempatan mendampingi Pence berkeliling Masjid Istiqlal. Nasaruddin mengatakan bahwa Pence terkesan dengan Masjid Istiqlal yang menjadi rumah bagi agama-agama lain selain Islam. “Tadi kami jelaskan di sini ada join parking antara gereja dan masjid. Tadi juga kami ceritakan bahwa arsitek Masjid Istiqlal ini adalah seorang Protestan. Petugas kebersihannya juga ada yang nonmuslim,” cerita Nasaruddin. (byu/jun/and/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: