PDIP Targetkan Kuasai Jawa

PDIP Targetkan Kuasai Jawa

Bahas Pilgub, Rakernas Dibuka Hari Ini SURABAYA - Rakernas II PDIP resmi dibuka di Pakuwon Imperial Ballroom, Surabaya, hari ini (12/10). Dalam rapat yang dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu, sejumlah agenda penting dibahas. Termasuk, target PDIP untuk menang di semua pilgub di Pulau Jawa. Isu pertama yang dibahas, tentu saja, sesuai tema: Berjuang untuk Kedaulatan Rakyat/Kedaulatan Pangan. Menurut Ketua Bidang Politik DPP PDIP Puan Maharani, banyak ironi yang terkait dengan permasalahan pangan. \"(Misalnya) garam melimpah, tapi banyak garam impor. Indonesia subur dan penghasil beras, tapi masih impor beras. Belum lagi hortikultura,\" kata politikus putri Megawati Soekarnoputri kemarin (11/10). Menurut Puan, bukan kebetulan Surabaya dipilih sebagai tempat rakernas. \"Karena di sinilah Bung Karno lahir,\" kata Puan. Menurut dia, PDIP kini tengah mewujudkan sebuah program pengelolaan pemerintah kerakyatan yang berbasis Trisakti Bung Karno. Agenda utamanya, kedaulatan pangan dan liberalisasi global. Agenda penting lainnya adalah pemetaan dan penyiapan strategi PDIP untuk pemenangan pemilu, baik pilkada maupun pemilu legislatif (pileg). Mega tadi malam mengumpulkan seluruh kepala daerah/wakil kepala daerah yang diusung PDIP untuk membicarakan isu tersebut. Mega tiba di Surabaya kemarin sekitar pukul 13.00. Sejak dia mendarat hingga sore, tidak ada agenda formal yang dijalaninya. Dia berada di hotel untuk beristirahat. Baru malamnya Mega memberikan pengarahan khusus kepada seluruh kader yang menjadi kepala daerah. Menurut Humas Panitia Lokal Rakernas II DPP PDIP Adi Sutarwijono, pengarahan itu bersifat internal. \"Garis besarnya adalah rambu dan panduan terkait dengan situasi politik di Jatim menjelang pilbup, pilgub, dan pileg,\" papar mantan wartawan tersebut. Di bagian lain, PDIP tampak makin percaya diri pasca kemenangan pilgub di DKI dan Banten. Untuk itu, PDIP berambisi untuk menyapu bersih pilgub di seluruh provinsi di Pulau Jawa. Seperti diketahui, pada 2013 tiga provinsi besar di Jatim sekaligus melaksanakan pilgub. Yakni, Jatim, Jateng, dan Jabar. Bila berhasil menang di tiga pilgub tersebut, PDIP menyapu bersih seluruh pilgub di Jawa. \"Ini bukan mimpi. Kami serius untuk itu,\" kata Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto. Menurut Hasto, amanat kongres DPP PDIP di Bali pada 2010 tegas-tegas menyebutkan bahwa menang pilkada adalah syarat untuk menang pileg. Dan, menang pileg merupakan syarat untuk menang pilpres. Hasto menegaskan, keyakinan partai berlambang banteng moncong putih tersebut sangat beralasan. Pasalnya, kekuatan uang dan birokrasi belum tentu bisa memenangkan seseorang. \"Lihat saja pilgub DKI. Yang menang adalah kolektivitas dan kegotongroyongan serta visi yang melekat pada rakyat,\" paparnya. Kemenangan di pilgub DKI tersebut juga bisa menjadi inspirasi bahwa rakyat menolak liberalisasi demokrasi, yakni money politics. \"Karena berbahaya sekali bila uang sudah menjadi panglima. Artinya, setiap orang yang uangnya banyak bisa membeli dukungan dan menjadi pemimpin meski tak cakap,\" tandasnya. Pendapat Hasto diamini Direktur Pusde HAM M Asfar. Untuk Jatim, kendati posisi Gubernur Jatim Soekarwo sebagai incumbent sangat kuat, tidak berarti dia tak bisa dikalahkan. \"Syaratnya, PDIP harus menggandeng kubu religius (baca: NU) dalam pilgub,\" paparnya. Dalam konstelasi sekarang ini, hanya ada dua tokoh NU yang patut dikedepankan. Yakni, Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa. Untuk itulah, rakernas II di Surabaya melakukan pemetaan sekaligus penjabaran visi kerakyatan yang modern. Hasto pun mengatakan, sejumlah pakar di luar parpol sengaja diundang untuk menjadi pemateri. Di antaranya adalah Effendi Ghazali dan Cornelis Lay. \"Kami ingin para peserta mendapat materi langsung dari pakarnya,\" tandasnya. (ano/c10/agm)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: