Warga Kaget Tarif Listrik Naik hingga 50 Persen
CIREBON – Sejumlah warga Cirebon mengaku kaget dengan naiknya tarif listrik dalam satu bulan terakhir ini. Apalagi kenaikan tarif listrik mencapai 50 persen. Warga yang merasakan, otomatis keberatan dengan kenaikan itu. Kenaikan tarif listrik itu dirasakan Aji Satria, warga Desa Ciawi, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Aji mengaku, rumahnya menggunakan daya listrik 900 Volt Ampere (VA). Kemudian, ungkap Aji, dirinya kaget saat mengetahui tagihan listrikanya naik sekitar 50 persen. “Biasanya per bulan saya bayar listrik cuma Rp 210.000. Tapi pas kemarin bayar, tanggal 20 April 2017 kok jadi Rp 310.000. Ya saya kaget lah,” ungkap Aji. Lebih lanjut, diungkapkan Aji, dirinya juga merasa kecewa dengan pihak PLN, karena kenaikan tarif listrik minim sosialisasi dan publikasi. Terlebih, menurut Aji, pelayanan yang diberikan sangat buruk. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya mati lampu yang terjadi diwilyahnya. “Kalau mati lampu bisa berjam-jam, paling cepet 3 jam hidup. Dan yang bikin saya heran, mati lampu itu seringnya di daerah tempat saya terus. Daerah–daerah lain nggak mati,” ungkap Aji. Aji meminta kepada pihak PLN agar berpikir ulang dalam menaikan tarif listrik. Dalam hal ini, kenaikan tarif jangan sampai mencekik masyarkat, terutama masyarakat kecil. Sementara itu, salah seorang warga Permata Harjamukti Dedi juga mengaku kaget tagihan listriknya naik. Dengan daya listrik 900 VA, rumahnya yang ber-AC itu, tagihan listriknya hanya Rp160 ribu, tetapi saat bayar listrik bulan April ini tarifnya mencapai Rp207 ribu lebih. Selain minim sosialisasi soal kenaikan tafir, Dedi juga mendesak pemerintah untuk membatalkan pencabutan subsidi listri untuk kategori 900 VA karena merupakan kelas menengah kebawah. “Masyarakat bawah keberatan dengan kenaikan ini, belum lagi nanti mau menghadapi Ramadan dan tahun ajaran baru, tentu kenaikan tarif listrik ini sangat memberatkan,” pungkasnya. (fazri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: