Tarif Listrik Naik, Nih Komentar Pedas dan Lucu Netizen

Tarif Listrik Naik, Nih Komentar Pedas dan Lucu Netizen

CIREBON - Pencabutan subsidi listrik bagi daya 900 Volt Ampere (VA) yang disertai dengan kenaikan tarif listrik menjadi perbincangan seru di sosial media, facebook. Walaupun ada facebooker yang menilai kenaikan tarif itu wajar karena negara memerlukan dana untuk pembangunan, namun sebagian besar netizen yang mengomentari berita terkait kenaikan tarif listrik itu meresa kaget juga. Bahkan, mereka menganggap kenaikan listrik itu sangat memberatkan bagi rakyat kecil. Mereka juga menyesalkan PLN yang kurang melakukan sosialisasi mengenai kenaikan tarif listrik itu. \"Siapa bilang (naik) 50% saya sendiri ngalami 100%. Hebat bener PLN tanpa sosialisasi ke masyarakat main naik2in ajaa..,\" tulis pemilik akun Dimas Rayhan. Sementara itu Ifah Yasmudi beri komen pedas. \"Kok pada kaget? Berarti naiknya diam diam ya? Kebutuhan dapur naik, pajak tanah naik, tarif listrik naik. Bagi orang kaya tak berasa, tapi bagi wong cilik?,\" tulisnya. Bahkan, Facebooker Ike N Amali mengaku kaget saat bayar listrik, karena tiba-tiba naiknya cukup besar. Bahkan kasirnya heran dengan besarnya pembayaran listrik rumah seperti tagihan ruko. \"Pas bayar listrik di suatu loket PPOB sampe kasrinya nanya, Mba ini rumah atau ruko??? Sy bilang gudang daging bayi wkwkwkw, kaget naik gede bgt,\" komennya. Kekagetan juga diungkapkan pemilik akun Inni Kartini. \"Iya kaget, 700rb sebulan,biasanya 500rb,\" ujarnya. \"Hrus mengadu ke siapa ya smua masalah ini? Org kecil makin ngap ngapan,\" samber Yaiba Kartika. Namun, J Arnisa memandang kenaikan itu untuk keperluan biaya pembangunan. \"Masyarakat hrs di edukasi supaya ada pencerahan..tdk sellu mengharapkan subsidi...Negara kita perlu biaya utk pembangunan,\" komennya. Sedangkan, Dhianz Bankyoo terkesan pasrah, tapi meminta agar dana dari kenaikan tarif listrik dan pencabutan subsidi itu tidak dikorupsi. \"Yah apa boleh buat semua subsidi sudah dicabut bbm listrik pajak pbb pajak kendaraan juga naik dengan alasan peningkatan dana bantuan untuk Desa/kelurahan pahal kalo dipikir desa dikasih bantuan itu mendidik bakal calon koruptor,\" kata Dhianz. (sud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: