Seminggu, Bangun Gedung Setda Kota Cirebon Cuma Nambah 2 Persen

Seminggu, Bangun Gedung Setda Kota Cirebon Cuma Nambah 2 Persen

KEJAKSAN – Pembangunan gedung sekretariat daerah belum mengalami pertambahan signifikan. Dari laporan Manajemen Konstruksi, tercatat perkembangan pekerjaan baru di angka 20,8 persen. Hal ini berbeda dengan klaim 21 persen dari kontraktor. Terlepas dari perbedaan tersebut, target 14 hari mencapai 30 persen sampai pertengahan Mei sepertinya sulit tercapai. Sebab, dalam tujuh hari terakhir di lapangan hanya ada pertambahan volume dua persen saja. “Waktu 23 April itu 18 persen, sekarang di angka 20,8 persen,” ujar Ketua Manajemen Konstruksi PT Bina Karya Utama, Herry Mujiono, kepada Radar, Senin (1/5). Pantauan di lapangan, kata dia, kontraktor telah menyelesaikan penulangan kolom. Kemudian, balok sudah dirakit mencapai 50 persen. Agenda selanjutnya, Rabu (3/5) kontraktor akan mengecor kolom. Dengan demikian, pembangunan baru memasuki tahap awal lantai basement. Tim MK selaku kepanjangan tangan pemerintah berharap target ini tidak meleset. Bila PT Rivomas Pentasurya menyelesaikan pengecoran lantai, pembangunan mengalami penambahan menjadi sekitar 23,8 persen. “Kalau mau mengejar 30 persen di pertengahan Mei ya jalan satu-satunya menambah pekerja. Sekarang cuma 80 orag,” tuturnya. Herry mengaku, rutin membuat laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Dua pejabat DPUPR tersebut merupakan penanggungjawab secara keseluruhan terhadap proyek gedung delapan lantai tersebut. Sementara itu, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) DPUPR, Ir H Trisunu Basuki mengakui, sudah bertemu dengan MK dan kontraktor. Dalam pertemuan itu, sudah dilaporkan perkembangan yang ada di lokasi. Tapi, apa yang disampaikan membuatnya ragu. Terutama soal kesanggupan menuntaskan sampai 30 persen di pertengahan Mei. “Saya belum percaya. Melihat fakta di lapangan selalu meleset jauh dari target,” ucapnya. Trisunu kembali mendesak kontraktor membuat pernyataan tertulis perihal kesanggupan ini. Bila target 30 persen itu tidak tercapai, opsi yang akan diusulkan KPA adalah pemutusan kontrak. Dari laporan yang diterima, mantan kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) ini meminta PT Rivomas menambah pekerja hingga 200 orang. “Nyetel besi itu kan lama. Kalau 200 orang, bisa lebih cepat selesai dan dicor,” sarannya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: