Dianiaya OTK, setelah 42 Jam Jalani Perawatan Medis Akhirnya Remaja Ini Tewas

Dianiaya OTK, setelah 42 Jam Jalani Perawatan Medis Akhirnya Remaja Ini Tewas

CIREBON - Very Dwi Anwar (16) warga Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, tewas akibat dianiaya orang tak dikenal (OTK). Korban penganiayaan itu tewas setelah 42 jam menjalani perawatan medis. Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Cirebon AKP Acep Anda, kejadian nahas itu dialami korban, Sabtu (29/4) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Korban dianiaya di jembatan Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Berdasarkan keterangan saksi saat pemeriksaan, penganiayaan bermula saat korban dengan kedua temannya yang bernama Tofik dan Sela datang ke Desa Jungjang wetan. Korban bersama kedua saksi hendak main ke rumah temannya. Korban tidak langsung ke rumah temannya. Sampai di jembatan Desa Jungjang Wetan korban dan kedua saksi duduk-duduk. Tiba-tiba datang dua orang tak dikenal mendekati korban. Kedua orang tak dikenal itu menanyakan korban tentang asal dan maksud kedatangan korban. Tidak memiliki rasa curiga korban pun menjawab dari Desa Gegesik. Namun, tanpa alasan yang jelas salah satu pelaku langsung memukul wajah korban sambil mendorong. Sehingga korban terjatuh dari jembatan dengan ketinggian sekitar 2,5 meter. Tidak puas sampai di situ, kedua pelaku lainnya memukul Tofik. Karena merasa terdesak dan tidak berani, Tofik berlari untuk menyelamatkan diri. Sedangkan korban Very berada di bawah jembatan dan kembali dianiaya pelaku. \"Setelah pelaku pergi, saksi Tofik dan Sela pun kembali ke jembatan kemudian menolong korban. Korban lantas dibawa ke RSUD Arjawingun,\" kata Acep kepada radarcirebon.com, Selasa (2/5). Korban penganiayaan sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit RSUD Arjawinangun selama satu malam. Keesokan harinya, Minggu (30/4) sekira pukul 12.00 WIB, korban dibawa pulang keluarganya untuk menjalani rawat jalan. Alasannya, melihat kondisi luka korban tidak tampak parah dari luar dan sudah bisa berkomunikasi. Hanya saja kondisi dada korban masih merasa sesak. \"Namun, sangat disayangkan, Senin, 1 Mei 2017 sekira pukul 18.00 WIB, korban Very Dwi Anwar dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi hidung mengeluarkan darah,\" ungkap Acep. Atas kejadian tersebut korban meninggal dunia di rumah setelah sekitar 42 jam kejadian. Polisi saat ini melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku. Namun, pelaku sudah lebih dulu melarikan diri. \"Pelaku diduga berjumlah dua orang, melakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan dan kaki tanpa menggunakan alat atau senjata. Kami akan terus selidiki sampai pelaku tertangkap,\" tukas Acep. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: