BMKG Ingatkan Nelayan Waspada Gelombang Laut Tinggi
INDRAMAYU- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di perairan Indramayu dan Cirebon, untuk tetap waspada. Pasalnya, pada Jumat hingga Sabtu (12-13 Mei 2017) tinggi gelombang dipredisksi mencapai 2 meter. Informasi dari Forecaster BMKG Jatiwangi Ahmad Faa Izyin, dalam dua hari ke depan di Pantura Indramayu dan Cirebon masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada siang dan sore hari. Bahkan tinggi gelombang di perairan utara Indramayu dan Cirebon maksimum bisa mencapai 2 meter. “Nelayan, terutama yang menggunakan perahu kecil harus berhati-hati dan waspada dengan gelombang tinggi,\" kata Komandan Kesatuan Pengawasan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Pelabuhan Kabupaten Indramayu Koko Sudeswara, Jumat (12/5). Koko mengatakan, pihaknya telah menyampaikan edaran peringatan waspada untuk setiap kapal nelayan yang berlabuh di perairan Indramayu. Pasalnya, berdasarkan hasil pengamatan, gelombang dan tiupan angin di perairan laut utara Jawa saat ini sulit ditebak. Di beberapa lokasi, bahkan cenderung muncul badai ekstrem disertai gelombang setinggi 1,5 meter atau lebih. Kondisi tersebut dinilai membahayakan keselamatan pelayaran baik perahu nelayan berbobot mati kecil atau pun besar. \"Memang cuaca sulit diprediksi sehingga berbahaya bagi keselamatan awak perahu. Hindari perairan yang cenderung muncul badai ekstrem seperti gugus Kepulauan Cendikian hingga ke Kalimantan,\" tegasnya. Koko menambahkan, tiupan angin juga berpotensi menimbulkan bahaya karena kecepatannya saat ini berada dalam rata-rata 80 knot. Secara teknis, kecepatan angin yang terbilang ekstrem itu pun ikut memperburuk keadaan di Tanjung Indramayu. Ia pun mengimbau nelayan untuk tetap memenuhi standar operasional saat melaut. Jika terjadi hal yang tak diinginkan, nelayan diimbau untuk segera melaporkannya ke aparat setempat. Sementara itu, produksi di tempat pelelangan ikan Karangsong mengalami kenaikan. Hal itu menyusul adanya kebijakan soal bongkar muat di TPI Karangsong. Kewajiban kapal untuk membongkar ikan di TPI karangsong, membuat geliat transaksi jual beli ikan meningkat. \"Sekarang kapal melakukan bongkar muat di TPI dan tidak melakukan bongkar muat di Jakarta,\"kata Haris, nelayan asal karangsong. Sebelumnya, banyak nelayan dan juragan kapal di Kabupaten Indramayu yang biasa menjual ikan hasil tangkapannya ke TPI Karangsong, Kecamatan Indramayu, memilih mengalihkannya ke TPI Muara Angke, Jakarta Utara. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: